×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Arsitektur

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Makna Sanggah Turus Lumbung Dalam Tradisi Hindu-Bali

Tanggal 25 Dec 2018 oleh Aze .

 Turus Lumbung adalah Sanggah Kemulan darurat,karena satu dan lain hal belum mampu membuat yang permanen. Turus lumbung dibuat dari batang (turus) kayu dap-dap banyak umat yang menggunakan pepohonan ini yang dipercayai sebagai taru sakti. Selain kayu dap-dap juga ada bambu, serta atapnya dari daun lalang. Di bagian bawah dekat ke tanah di setiap batang dap-dap agar diikatkan kwangen dengan jinah 11 keteng.

Makna Sanggah Turus Lumbung

Turus lumbung mengandung arti kias “melindungi dan menghidupi pemujanya”. Turus dapdap merupakan tameng atau perisai, yakni alat untuk melindungi diri , dan lumbung, yakni tempat untuk menyimpan padi untuk penghidupan. Bangunan ini sifatnya sementara yang nantinya akan diganti dengan bangunan yang agak permanen menurut kemampuan penghuninya. Batas waktu penggunaannya adalah 6 (enam) bulan, namun bila lewat 6 bulan belum juga bisa membangun yang permanen maka kwangennya agar diganti dengan yang baru.

Setelah penghuninya agak mampu, barulah mereka membuat bangunan untuk mengganti turus lumbung itu. Bangunan pelinggih ini dibuat dari kayu dan bambu serta memakai satu ruangan (rong tunggal) yang digunakan untuk tempat sajian. Bangunan rong tunggal inilah yang disebut kemulan atau sanggah kemulan.Peninggalan-peninggalan bangunan ini dijumpai di desa­-desa Bali Kuno, seperti di Julah, Sembiran, Lateng, Dausa, dan tempat kuno lainnya

Seiring berkembangnya jaman dari masa ke masa bangunan rong tunggal berkembang menjadi dua ruangan (me-rong kalih). Lantas berkembang lagi menjadi tiga ruangan (rong telu), untuk menghormati atau memuja para leluhur yang telah disucikan. Perkembangan Rong Tunggal hingga akhirnya menjadi rong telu disesuaikan dengan konsep Tri Murti yaitu Dewa Bhrama (Pencipta),  Dewa Wisnu (Pemelihara,) dan Dewa Siwa (Pelebur). Sehingga Rong Telu selain untuk memuja  leluhur juga untuk memuja Sang Hyang Tri Murti.

Membuat Sanggah Kemulan memang memerlukan biaya yang tidak sedikit akan tetapi jika dana belum mencukupi bisa membuat Turus Lumbung. Jadi dapat disimpulkan dalam tradisi agama Hindu khususnya di Bali. Tidaklah sebuah tradisi yang membuat miskin umatnya. Karena agama Hindu sangatlah fleksibel, yang selalu menyarankan umatnya untuk melakukan Yadnya tidak melebihi kemampuannya. Karena dalam Yadnya tidak mengutamakan kemewahan tapi ketulusan hati.

sumber : http://inputbali.com/budaya-bali/makna-sanggah-turus-lumbung-dalam-tradisi-hindu-bali

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...