Dahulu kala dalam lingkungan bertetangga budaya ruwahan dengan membagikan makanan berlangsung rutin di lingkungan keluarga orangtua saya terutama di rumah Eyang kakung dan putri.Kegiatan ini menyuguhkan masakan khusus tertentu seperti ibu saya membantu eyang saya menyiapkan menu : Nasi ketan putih, Kolak pisang, dan Apem.Yang nantinya akan dibagikan kepada tetangga-tetangga.Adapun makna membagikan makanan ini adalah sebagai pengingat bagi anak dan cucu terhadap para sesepuh yang sudah berpulang.Hal ini bisa dicerminkan dari makanan yang dibuat yaitu :

-Pisang : Digambarkan sebagai tongkat bahwa orangtua selalu berjuang untuk anak-anak nya hingga fisik nya tua tertopang oleh tongkat untuk berjalan.Hal ini juga menggambarkan sifat rela berkorban yang diperlihatkan orangtua kepada anak-anaknya selain itu perjuangan berat maupun segala rintangan mau ditempuh oleh orangtua kita dalam mendidik kita selama ini.

-Ketan : Bahwa ingatan kita tidak boleh lupa terhadap jasa-jasa orangtua.Pengumpamaan lekat seperti ketan ,lengket.Dikonotasikan bahwa perjuangan orangtua harus kita ingat.Sifat selalu ingat ini bisa menjadi pengingat bagi sang anak agar tidak lupa membalas budi kebaikan orangtua di lain hari saat orangtua membutuhkan bantuan kita.

-Kue Apem : Mengingatkan bahwa bentuk kue ini seperti payung.Payung yang akan memayungi kita pada saat dan diangkat di keranda menuju ke liang lahat.Mengingat kita pun akan meninggal menyusul leluhur kita.

Pemberian makanan ini dilakukan pada bulan syaban di lingkungan orangtua saya dan sarat dengan makna.Ketika makanan ini dihantarkan kepada tetangga-tetangga ,ibu selalu meminta doa bagi kebaikan keluarga Eyang, kepada mereka.Alhasil dahulu hubungan sosial antara keluarga di kompleks perumahan keluarga sangat erat.Dan itu dilakukan dengan cara yang sangat sederhana.

#OSKM2018