Saya sebagai orang Bekasi, sebenarnya bingung sekali atas makanan khas bekasi karena makanan di Bekasi kebanyakan sudah dipengaruhi makanan daerah lain, baik di dalam maupun luar negeri. dari tugas OSKM ITB 2018 ini saya baru berusaha mencari tau makanan khas bekasi dan saya akhirnya bertanya kepada orang tua saya. Mereka menyarankan untuk menulis tentang akar kelapa.
Akar kelapa yang di maksud disini merupakan kue yang rasa nya manis dan bertekstur keras sehingga kalau di gigit rasanya seperti menggigit cheese stick versi super thicc. bukan yang literally akar kelapa beneran. nanti gambarnya ku attach ya, liat sendiri. Sebenarnya sebelum ku tau kalau akar kelapa itu makanan khas bekasi, ku sudah pernah mencoba nyaa.
Akar kelapa ini biasa nya banyak ditemukan saat lebaran, kue ini mendapat pengaruh besar dari makanan makanan khas betawi. Kue ini cukup sulit ditemukan karena peminat nya yang kurang, sehingga pabrik pun jarang ada yang memproduksi. Tetapi makanan ini merupakan makanan yang wajib ada untuk orang bekasi asli, pendiri badan kekeluargaan masyarakat bekasi (bkmb) berkata "Kue akar kelapa merupakan kue wajib setelah kacang goreng bawang
agar artikel ini sedikit berguna untuk pembaca nya, ku bakal mencantumkan juga cara membuat akar kelapa, kue khas bekasi yaa.
Bahan Bahan :
1. Tepung ketan 500 gram
2. Gula pasir 125 mg
3. Santan 150 ml
4. Telur 2 butir
5. Margarin 100 gram
6. Garam 1/2 sendok teh
7. Vanili 1 sendok teh
Cara membuat :
1. Langkah awal kocak lepas telur, tambahkan gula pasir, dan vanili.
2. Dalam wadah besar masukkan tepung ketan, buat lubang di tengahnya lalu masukkan kocokan telur dan gula, aduk rata.
3. Selanjutnya tambahkan margarin dan santan sedikit demi sedikit. Adoni sampai kalis
4. Masukkan adonan ke dalam cetakan kue akar kelapa, biscuit maker (Cetakan cookies bentuk bintang) atau bisa juga menggunakan piping bag yang sudah dipotong ujungnya dan diberi cetakan bintang.
5. Semprotkan adonan di atas minyak goreng yang sebelumnya telah dipanaskan, goreng menggunakan api kecil saja sampai kue matang.
6. Lakukan sampai adonan habis
7. Biarkan dingin, masukan ke dalam toples saji.
(TIPS)
Jika dirasa adonan susah untuk di cetak karena keras, maka adonan bisa diberi santan sedikit demi sedikit agar mudah dicetak.
Demikian yang bisa saya tulis mengenai kue akar kelapa. Semoga bermanfaat.
Saya bangga berkontribusi dalam mengarsipkan budaya indonesia!
Sumber :
doyanresep.com/2017/06/07/cara-membuat-kue-akar-kelapa/
www.kompasiana.com/yhu/550055eca3331137
#OSKMITB2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja