×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Adat Batak

Provinsi

Sumatera Utara

MANDOK HATA

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16418084_Gilbert Armando.

Dalam adat Batak Toba, ada satu mata acara yang sering luput dari perhatian kita, yakni Mandok Hata. Walaupun, dalam praktek hidup sehari-hari kita sering melihat bahkan mempraktekkan mandok hata. Yang menjadi persoalan ialah bahwa mandok hata dilihat sebagai peristiwa biasa yang disamakan dengan acara pemberian kata sambutan. Sebaliknya ada sebagian orang beranggapan bahwa mandok hata itu sulit.
            Secara harafiah, mandok hata dapat diartikan mengucapkan kata atau sabda. Acara ini merupakan bagian dari  upacara  adat. Misalnya saja, dalam acara perkawinan, upacara orang meninggal, pesta tugu dan  upacara-upacara lain selalu dibarengi dengan mandok hata.
            Perlu disadari bahwa mandok hata  bukanlah sekedar mengatakan atau berkata-kata. Mandok hata adalah bagian dari seni  dan budaya Batak Toba. Acara ini begitu khas sehingga tidak bisa disamakan begitu saja dengan acara kata sambutan dalam peristiwa kenegaraan sekalipun. Mungkin pendapat ini terlalu ektrim tetapi perhatikanlah alasan berikut ini. Dalam upacara kenegaraan, umumnya orang menyampaikan kata sambutan dengan membacakan teks tertulis tanpa disertai dengan bahasa sastra. Tetapi dalam acara mandok hata selalu disertai dengan bahasa sastra (umpama/umpasa) dan itu diungkapkan secara lisan.
            Mandok hata dan “seni mandok hata” mendapat kedudukan dan nilai yang tinggi dalam tradisi Batak Toba. Tak ada upacara yang marsintuhu (sungguh-sungguh) yang tidak disertai mandok hata. Kalau seseorang mandok hata itu berarti orang lain tak boleh ribut. Seseorang yang diundang makan berarti ia harus mandok hata. Maka dalam mandok hata itu terkandung suatu berkat dan permohonan kepada Allah; terkandunglah nilai-nilai kesopanan, kebahagiaan dan pengharapan akan rahmat Allah. Dengan demikian pihak tuan rumah (suhut) harus menyambut (mangampu) segala kata, berkat dan rahmat tersebut.
            Orang yang mandok hata bukanlah sembarang orang. Tentu saja, seorang perampok apalagi koruptor tidak diharapkan mandok hata. Hanya orang yang terhormat dan dianggap mempunyai sahala hatuaon (yang bertuah) yang memperoleh kesempatan untuk menyalurkan rahmat atau berkat. Perlu diketahui juga bahwa orang yang mandok hataharus mempersiapkan diri dengan  sungguh-sungguh dan memperhatikan penampilan serta kewibawaanya agar efek berkatnya besar.
            Setiap orang tentu mampu mandok hata. Apalagi orang Batak Toba adalah “seniman mandok hata” dari lahirnya. Sekurang-kurangnya orang Batak sering diidentikkan  dengan orang yang banyak omong. Tetapi sekarang ini banyak orang mengatakan bahwa mandok hata itu sulit. Mandok hata sering menjadi sulit lebih karena keengganan berdiri dan berbicara di depan umum. Untuk alasan yang satu ini memang tak ada resep yang mujarab, selain berani berlatih dan mencoba. Berikut ini akan dipaparkan secara sederhana cara mandok hata. Langkah pertama ialah marsantabi (permisi) kepadasituan natorop (orang banyak) dan mengucapkan terimakasaih. Contohnya, Santabi ma di loloan bolon na pinarsangapan/  Jala mauliate ma di tinggki na pinarade laho mandok hata saotik sian hami. Setelah marsantabi dan berterimakasaih, menyusullah langkah kedua yaitu inti ucapan. Demi kelancaran dalam menyampaikan inti ucapan maka sebaiknya, apa yang akan disampaikan itu sudah   dipersiapkan terlebih dahulu dengan menyusunnya dalam hati. Kemudian yang terakhir ialah bagian penutup.  Penutup ini biasanya diisi dengan  umpama/umpasa, contohnya, Eme sitamba tua/ Parlinggoman ni siboro/ Debatanta na martua/ Sai horas ma hita diparorot, dan lagi Sahat-sahat ni solu/  Sahat ma tu bontean/ Leleng hita mangolu/ Sai sahat ma tu panggabean“I MA TUTU”.
 
 
#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...