|
|
|
|
Lompat batu/Fahombo Tanggal 25 Sep 2014 oleh Adjiepot . |
Di Sumatera Utara tepatnya di Pulau Nias terdapat tradisi lompat batu atau disebut hombo batu / fahombo yang telah berlangsung sampai hari ini. Tradisi yang berasal dari Suku Nias yang tinggal di Pulau Nias sebelah barat pulau Sumatera ini sangat unik. Tradisi ini diwariskan secara turun temurun kepada anak laki-laki disetiap keluarga. Namun tidak semua pemuda nias yang belajar dari kecil sanggup melakukan lompat batu tersebut. Suku Nias yakin terdapat unsur magis dari roh leluhur dimana seseorang dapat berhasil melompati batu dengan sempurna.
Batu yang harus dilompati tingginya sekira 2 meter, berlebar 90 cm, dan panjangnya 60 cm. Dengan ancang-ancang lari yang tidak jauh, seorang pemuda Nias akan dengan tangkas melaju kencang lalu menginjak sebongkah batu untuk kemudian melenting ke udara melewati sebuah batu besar setinggi 2 meteran menyerupai benteng. Puncak bantu tidak boleh tersentuh dan sebuah pendaratan yang sempurna harus dituntaskan karena apabila tidak maka resikonya adalah cedera otot atau bahkan patah tulang.
Awal kebiasaan tradisi lompat batu ini lahir dari kebiasaan berperang suku-suku antardesa di pulau Nias. Masing-masing desa membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi 2 meter. Oleh karena itu, tradisi lompat batu ini lahir dan dilakukan sebagai persiapan sebelum berperang. Dari perang antardesa tersebut diwariskan karakter masyarakat Nias yang keras dan kuat.
Pada saat ini tradisi lompat batu bukan lagi untuk persiapan perang melainikan sebagai ritual dan simbol budaya masyarakat Nias. Pemuda Nias yang telah berhasil melakukan lompat batu dianggap telah dewasa dan matang secara fisik sehingga dapat menikah. Pemuda yang berhasil melewati tradisi ini juga dianggap sebagai pembela desanya jika terjadi konflik.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |