Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Lok Si Naga
- 23 November 2018

Suatu malam sepasang suami istri sedang mencari ikan di Sungai Amandit. Sang suami menggunakan tangguk besarnya. Biasanya, lima ekor ikan besar dapat masuk ke dalam alat penangkap ikan sang suami.

Setelah memasang tangguk di sungai, suami istri itu menunggu. Mereka memakan bekal yang mereka bawa dari rumah. Waktu terus berlalu, beberapa jam kemudian terlewati. Harapan mereka untuk mendapatkan ikan sangat besar. Namun, ketika sang suami mengangkat tangguknya, wajahnya membayang kekecewaan. Tidak ada seekor ikan pun yang didapatkannya.

Sang suami kembali memasang tangguknya. Kembali ia dan istrinya menunggu di pinggir sungai. Beberapa jam kemudian ia kembali mengangkat tangguknya. Dilihatnya iSi tangguknya. Ia kembali menelan kekecewaan. Tangguknya sama sekali tidak beriSi ikan. Kembali ia memasang tangguknya.

“Aneh,” kata sang suami sambil duduk di samping istrinya. “Malam ini Sungai Amandit seperti tak dihuni seekor ikan pun. Dua kali tangguk kuangkat, tak seekor ikan pun yang kudapat.”

“Sabarlah, Pak,” ujar Si istri menyerankan. “Waktu malam masih cukup panjang. Mudah- mudahan setelah ini tangguk kita beriSi ikan.”

Sang suami menganggukkan kepala.

Tetapi beberapa kali sang suami mengangkat tangguk, tetap tangguknya tidak beriSi seekor ikan pun. Kesabaran sang suami habis. Waktu tengah malam telah jauh terlewati.

“Jika sekali lagi tangguk kuangkat dan tidak kita dapatkan ikan, lebih baik kita pulang saja, Bu,” kata sang suami. “Mungkin, malam ini bukan malam keberuntungan kita.”

Ketika tangguk diangkat untuk yang kesekian kalinya, bukan ikan yang terdapat di dalamnya, melainkan sebutir telur besar.

“Telur apa ini?”

Si istri memperhatikan telur itu. “Bentuknya aneh, Pak. Seumur hidupku aku belum pernah melihat telur sebesar itu.”

“Ya. Aku pun belum pernah melihatnya,” jawab sang suami.

Sang suami takut. Telur besar itu dilemparkannya kembali ke sungai. Sang suami masih penasaran, ia kembali memasang tangguknya. Namun beberapa saat kemudian ia mengangkatnya, kembali bukan ikan yang didapatkannya, tetapi telur besar itu lagi. Berulang- ulang kemudian kejadian seperti itu terus berulang.

“Bu, bisa jadi telur besar ini rejeki kita malam ini,” kata sang suami. “Sebaiknya kita bawa pulang saja.”

Sang istri setuju.

Pagi hampir tiba. Keduanya lalu kembali pulang ke rumah. Setibanya di rumah, mereka mendapati anak mereka masih tertidur pulas.

“Bu, rebus saja telur besar itu.”

Si istri bergegas merebus telur besar itu. Setelah matang, ia memanggil suaminya. Keduanya lalu memakannya. Rasa telur besar itu ternyata sangat lezat. Belum pernah keduanya memakan telur seenak itu.

Setelah suami istri itu memakan telur besar, mendadak terjadi keajaiban. Tubuh keduanya berubah menjadi naga besar berwarna putih!

“Apa yang terjadi dengan kita, Bu?” tanya sang suami kebingungan.

Si istri hanya bisa menggelengkan kepala. Ia sangat sedih mendapati dirinya berubah menjadi seekor naga besar betina.

Anak mereka terbangun. Seketika membuka mata, ia langsung menjerit ketakutan.

“Toiooong… toloooong…!! Ada dua naga besar di rumahku! Toloooong…!!”

“Tenanglah, anakku,” kata naga jantan. “Aku ini bapakmu. Ini ibumu.”

“Tidak! Tidaaak…!!” teriak sang anak. “Kedua orang tuaku bukan naga besar!”

Dua naga besar berwarna putih menyilaukan mata itu menjelaskan apa yang terjadi pada diri mereka.

Tak terkirakan sedihnya sang anak setelah mendengar cerita bapak dan ibunya.

“Sudahlah, anakku, janganlah engkau larut dalam kesedihanmu,” bujuk naga besar betina. “Ini sudah suratan takdir kami.”

“Benar, anakku,” sambung naga besarjantan. “Kini, kuminta engkau mencari empat pisau tajam untuk kujadikan taring. Siapkan juga batang pohon besar yang bisa kubuat meluncur turun menuju sungai.’

“Apa yang akan Ayah dan Ibu lakukan selanjutnya?” tanya sang anak.

“Kami akan bertarung melawan naga merah penghuni dasar Sungai Amandit,” jawab naga besarjantan. “Selama ini naga merah itu sering mengganggu warga. Selain itu, kami membutuhkan lubang kediaman naga merah itu untuk tempat tinggal kami selanjutnya. Doakan agar kami bisa

mengalahkannya.”

Sang anak menuruti perintah kedua orang tuanya. Ia mencarikan empat pisau yang sangat tajam dan menyiapkan batang pohon besar. Naga besarjantan dan betina segera meluncur mendekati Sungai Amandit. Sebelum memasuki sungai, naga besarjantan berpesan, “Anakku, amatilah baik-baik permukaan sungai ini. Jika permukaan sungai ini berwarna merah darah, itu berarti naga merah bisa kami tewaskan. Namun, jika kau lihat permukaan sungai ini berawarna putih, itu berarti kami kalah dari naga merah itu.”

“Amatilah baik-baik, Anakku,” sambung naga besar betina.

Sang anak hanya bisa menganggukkan kepala. Ia memandang sedih pada dua naga besar itu ketika memasuki Sungai Amandit. Ia berdoa, semoga ayah dan bundanya bisa mengalahkan naga merah dan kembali wujudnya seperti semula.

Pertarungan antara sepasang naga putih melawan naga merah berlangsung sangat seru. Pertarungan mereka diiringi hujan yang sangat deras, petir yang terus berkerjap-kerjap menakutkan, serta gelegar petir yang terdengar sambung-menyambung. Warga desa ketakutan dan gempar karenanya. Kegemparan mereka semakin menjadi-jadi karena mendapati Sungai Amandit meluap. Banjir besar melanda warga. Mereka berbondong-bondong mengungSi untuk menyelamatkan diri. Beberapa rumah warga hancur diterjang banjir besar itu.

Keadaan alam mereda, kembali seperti semula. Sang anak menyadari, pertarungan antara kedua orang tuanya melawan naga merah telah berakhir. Bergegas ia menuju Sungai Amandit untuk melihat warna permukaan sungai.

Permukaan Sungai Amandit berwarna merah darah. Itu berarti sepasang naga putih jelmaan kedua orang tua sang anak memenangkan pertarungan. Naga merah telah tewas. Sang anak gembira. Ia berharap kedua orang tuanya dapat kembali berwujud seperti semula.

Sang anak terus menunggu kemunculan kedua orang tuanya di pinggir sungai. Namun, kedua orang tua sang anak tidakjuga kunjung muncul. Sang anak terpaksa pulang ke rumahnya. Sejak saat itu ia hidup sebatang kara.

Tersiar kabar kemudian, sepasang naga putih itu menetap di lubang tempat kediaman naga merah sebelumnya. Sejak saat itu, Sungai Amandit dinamakan Sungai Lok Si Naga yang berarti Sungai Naga.

 

 JANGAN GEGABAH DAN TERBURU-BURU MENGAMBIL KEPUTUSAN, KARENA BISA BERAKIBAT TIDAK BAIK DI KEMUDIAN HARI. 

 

Sumber: https://dongengceritaanak.com/category/cerita-rakyat/kalimantan-selatan/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya