Leusong/ Lesung di Aceh dikenal ada beberapa jenis, seperti leusong pade (lesung pada jeungki penumbuk padi), leusong jaroe (lesung tangan), leusong ranub (pelumat sirih) Yang dimaksudkan di sini adalah lesung tangan yang berukuran kecil yang dipergunakan di dapur. Hal ini perlu ditegaskan oleh karena leusong jaroe ada dua ukuran, besar dan kecil. Yang besar tidak merupakan alat yang berhubungan dengan dapur, karena lesung ini ditempatkan di kolong rumah yang berfungsi untuk menumbuk tepung, padi, emping beras dan lain-lain. Leusong jaroe bentuknya ada yang bundar dan ada yang empat segi. Ukuran lesung berbentuk bundar mempunyai garis tengah sekitar 20 cm
dengan ketinggian 15-20 cm. Lesung yang berbentuk empat persegi mempunyai ukuran lebar tiap sisi pada bagian permukaan berkisar 20 cm dan di bagian kaki antara 12-15 cm, dengan ketinggian antara 15-20 cm.
Lesung dibuat dari tiga jenis bahan baku, ada yang dibuat dari kayu, ada yang dipahat dari batu dan ada pula yang dibuat dari besi. Lesung yang dibuat dari kayu, harus dipilih kayu yang kuat serta tahan lama seperti pohon nangka, bak manee, bak keupula (pohon tanjung) dan jenis-jenis kayu keras lainnya. Teknik pembuatannya sangat sederhana yaitu mengambil sepotong kayu, lalu membersihkan kulit luarnya untuk mencapai bentuk yang bulat atau empat persegi dengan mempergunakan alat seperti beliung, pahat, ketam dan lainlain.
Pekerjaan berikutnya memberi lubang pada permukaannya dengan mempergunakan pahat. Teknik serupa dipergunakan pula untuk mengerjakan sebuah lesung batu. Supaya dapat berfungsi, lesung harus dilengkapi dengan sepotong alu yang disebut alee. Alee berbentuk bulat panjang dengan ukuran sekitar 30 cm dan berdiameter 5 cm. Pada bagian yang dipergunakan untuk menumbuk padi bentuknya bulat telur. 'Sebuah alu ada yang dibuat dari kayu, yaitu jenis kayu yang telah disebutkan di atas dan ada pul? yang mempergunakan besi. Lesung fungsinya hampir sama dengan batee lada. Lesung dipergunakan untuk menumbuk bumbu-bumbu masakan seperti kunyit, ketumbar, u neulheue (kelapa gongseng), rempah-rempah, selain itu juga dipergunakan untuk menumbuk tppung.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja