Ornamen
Ornamen
Alat masak Kalimantan Barat Kalimantan Barat
Lesung Batu - Kalimantan Barat - Kalimantan Barat - Peralatan Masak
- 18 April 2018

Lesung batu berbentuk segi empat pada bagian atasnya, kemudian mengecil pada bagian kakinya dan tetap berbentuk segi empat serta cekung di bagian tengahnya yang berfungsi sebagai tempat menampung rempah-rempah yang akan ditumbuk. Pasangan alat ini adalah penumbuk yang biasa disebul “alu” yang berbentuk lonjong yang mengecil pada bagian ujungnya.

Panjang lesung batu bagian atas adalah 28 cm, tinggi 20 cm, panjang lesung batu bagian bawah 9 cm, diameter cekungan lesung 19,5 cm, dan kedalaman lesung 12 cm. Sedangkan panjang alat penumbuk adalah 27 cm, diameter bawah penumbuk 8 cm yang digunakan untuk menumbuk, dan diameter atas penumbuk 4,5 cm yang digunakan untuk memegang alat penumbuk.

Lesung ini terbuat dari batu gunung. Alat ini berfungsi untuk menumbuk rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu masak. Cara membuat lesung batu adalah dengan dibentuk menggunakan palu dan alat pahat.

Cara menggunakan alat ini yaitu dengan menumbukan alu pada dasar lubang lesung yang telah berisi rempah-rempah. Untuk menumbuk alu cukup menggunakan satu tangan. Setelah digunakan lesung batu ini dicuci lalu dibilas kemudian dijemur hingga benar-benar kering. Lalu simpan alat ini di lantai dekat rak piring.

Sekarang orang lebih banyak menggunakan lesung batu tapi yang ukurannya lebih kecil sehingga mudah digunakan, tapi bahan bakunya tetap saja dari batu gunung. Tapi ada juga orang yang menggunakan blender untuk membuat rempah-rempah. Karena penggunaan blender yamg lebih mudah bahkan dibandingkan dengan lesung batu yang lebih kecil. Blender ini umumnya digunakan oleh masyarakat kota, sedangkan lesung batu kecil lebih banyak digunakan oleh masyarakat di pedesaaan atau perkampungan.

Seperti halnya alat-alat memasak tradisional yang lain, alat ini juga memiliki pantangan dan penangkal yang diyakini masyarakat. Yaitu bila saat menumbuk alunya patah, maka akan mendapatkan bala yang bisa mengakibatkan gila. Cara menangkalnya adalah dengan membungkus alu yang patah tersebut dengan kain putih, di”tepung-tawari” dan dibacakan selawat. Setelah itu orang tersebut mengambil arang bekas bakaran kayu di dapur lalu dicorengkan ke wajahnya. Kemudian patahan tersebut di kubur di Pohon Asam, tidak boleh yang lain. Tetapi sebelum itu Pohon Asam tersebut harus dipotong dulu sehingga mengeluarkan getah, dan dioleskan ke alu yang patah tadi dengan mengucapan “ini sebagai pengganti saya”. Barulah alu tersebut boleh dikubur. Selesai mengubur, orang tersebut mandi di kolam atau sumur, lalu masuk ke rumah dan membaca selawat. Dan semua kegiatan tersebut harus dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.



 

Sumber: http://dyahhandayani6arega11.blogspot.co.id/2014/06/alat-alat-memasak-tradisional-suku.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline