Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat, Asal-Usul, Legenda Jawa Tengah Wonosobo
Legenda Tuk Bima Lukar
- 28 Oktober 2017

Aura mistis dan misterius masih melekat kental ketika kita berada di Tuk Bima Lukar, Dieng. Hulu Sungi Serayu ini disebut-sebut mempunyai kaitan legenda dengan tokoh pewayangan, "Bima". Ini adalah legenda tuk bima lukar yang telah dikisahkan secara turun-menurun. 

Menurut cerita legenda zaman dahulu kala, suatu ketika Pandawa dan Kurawa berlomba membuat sungai. Pihak Pandawa diwakili Sang Bima, saudara kedua dari Pandawa yang memiliki postur tubuh tinggi, besar dan gagah.
    
Sebelum hari lomba dimulai, Sang Bima melakukan semadi. Dalam semadinya itu Sang Bima mendapat wangsit dari Dewa. Dewa berkata, “hai Bima, kalau kamu ingin menang dalam lomba nanti, kamu harus lukar!”.

Pada saat lomba dilaksanakan, Sang Bima pun mematuhi wangsitnya. Ia datang tanpa mengenakan pakaian alias telanjang/lukar. Setalah gong tanda dimulainya perlombaan berbunyi, ternyata ia tidak dapat menemukan peralatan untuk menggali tanah. Sang Bima menjadi bingung dan panic. Setelah menengok kanak-kiri dan mencari-cari tidak menemukan cangkul, sekop, atau peralatan lainnya, maka dalam kepanikan oleh rasa takut akan kalah, Bima langsung menggunakan alat vitalnya (“gada”nya) sebagai pengganti cangkut, sekop, dan sebagainya untuk menggali tanah.
    
Tentu saja tidak tercatat seberapa ukuran dan tanamnya “gada” Sang Bima dengan posturnya yang tinggi dan besar. Berkat gada itu pulalah Sang Bima dapat menjadi pemenang lomba. Sungai yang dibuat selesai lebih cepat dibandingkan dengan yang dibuat oleh lawannya.

Dengan perasaan riang gembira, sang Bima pulang sambil menelusuri sungai yang baru dibuatnya. Ia pun disambut sorak-sorai oleh rakyatnya. Sesampainya di hulu sungai, sang bima tercenung. Katanya dalam hati, “kurang sempurnalah sungai ini, karena belum ada airnya”. Spontan sang Bima buang air kecil (pipis), selanjutnya air kencing Bima pun menjadi aliran sungai itu.

Seusai mengaliri sungainya, Sang Bima mengamati layakya seorang insinyur selesai mengerjakan proyek. Ternyata, ada sesuatu yang janggal nun jauh di bagian bawah aliran sungai. Setelah diamati dengan seksama, ternyata bukanlah kesalahan teknis proyek, melainkan ada seorang wanita cantik sedang mandi menikmati sejuknya air sungai.
    
Sambil mengamati gadis itu, Sang Bima terucap kata-kata, “Sira Ayu!” yang artinya kamu cantik. Selanjutnya kata-kata itu disingkat menjadi SERAYU, sekaligur digunakan sebagai nama sungai yang telah dibuat oleh Sang Bima itu. Sungai ini merupakan sungai dengan aliran terpanjang di daerah Jawa Tengah.

Sedangkan kurawa sebagai pihak yang kalah, juga membuat sungai yang diberi nama Klawing. Saat ini, sungai tersebut berada di daerah kabupaten Purbalingga.

 

 

Sumber : http://legendadieng.blogspot.co.id/2013/08/legenda-tuk-bima-lukar.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa