Dikisahkan pada zaman dahulu di sekitar Dataran Tinggi Dieng hidup sebuah keluarga dimana terdapat seorang bapak sakti yang memiliki dua anak laki-laki. Bapak sakti tersebut mengadakan sebuah lomba membuat danau atau telaga untuk kedua anaknya dan menjadi ajang persaingan antara kakak beradik untuk mengadu kesaktian masing-masing. Sang kakaknya yang terkenal rajin bekerja dan sakti mandraguna memilih posisi paling puncak dari Desa Sembungan yaitu di sekitar Pakuwojo, sedangkan adiknya yang pemalas memilih tempat yang lebih dekat yaitu dibawah sebelah barat Bukit Sikunir. Pada waktu yang ditentukan, kedua kakak beradik tersebut Sudah mempersiapkan diri.
Pagi-pagi buta sebelum ayam berkokok sang kakak berangkat terlebih dahulu ke lokasi yang dipilih dan memulai pekerjaannya sedangkan si adik yang pemalas masih tidur sampai matahari cukup terik muncul dari Bukit Sikunir. Sang adik terlihat sangat santai karena ternyata menyimpan sebuah rencana jahat terhadap pekerjaan kakaknya dan dia yakin betul pasti akan memenangkan perlombaan. Matahari semakin condong ke barat pertanda waktu semakin sore. Pekerjaan sang kakak hampir selesai bahkan airnya yang tersimpan dari akar-akar pohon disekitar Pakuwojo mulai mengalir, hingga akan memenuhi kubangan/telaga yang dia buat.
Sementara sang adik tampaknya belum bisa sepenuhnya menyelesaikan pekerjaannya. Lokasi yang ada disebelah selatan belum tergarap bahkan dari bentuknya mirip berudu. Sang adik tidak juga memperhatikan darimana airnya akan dia dapatkan. Disela-sela pekerjaannya, sang adik mulai melancarkan niat jahatnya yaitu dengan cara naik ke puncak Pakuwojo untuk menemui kakaknya. Sang adik mengatakan bahwa kakaknya lah yang menang dan sebagai hadiah bapaknya sudah mempersiapkan hidangan daging ayam yang sangat lezat serta akan mempertemukan dengan calon istri yang cantik jelita, percaya dengan kabar dari adiknya sang kakak bergegas pulang menuju rumahnya.
Melihat situasi yang bagus tersebut mulailah sang adik melancarkan rencananya dengan cara membobol telaga buatan kakaknya agar airnya mengalir ke telaga yang dia bangun, dan ternyata berhasil dengan sangat sukses. Telaga yang dibangun kakaknya kering dalam waktu yang tidak terlalu lama dan telaga yang dia bangun sekarang sudah berisi air bahkan meluap sampai tepian telaga. Malam itu sang adik tidak pulang kerumah tapi tetap berada di pinggir telaga yang dia bangun. Keesokan harinya bapaknya mencari kepinggir telaga dan menyatakan bahwa pemenang dari lomba tersebut adalah sang adik yang berhak mendapat hadiah pernikahan dengan calon istri yang cantik jelita. Sampai sekarang telaga yang dibangun oleh sang kakak tetap mengering dan penduduk sekitar memberi nama dengan sebutan Telaga Wurung (telaga yang tidak jadi). Sedangkan lokasi telaga yang dibangun oleh sang adik diberinama Telaga Cebong hingga sekarang.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...