Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Tengah Jawa
Legenda Sundel Bolong
- 14 Juli 2018

Cerita ini bermula pada waktu penjajahan jepang di Indonesia, tersebutlah seorang wanita yang berasal dari keluarga petani miskin namun bernorma.

Awalnya dia adalah gadis baik2 dann menikah dengan petani baik2 pula, tak ada hal istimewa dari kehidupan mereka selain diselimuti kelaparan dan ketakutan akibat penjajahan seperti halnya penduduk yang lain, hingga wanita itu mengandung anak pertamanya dan tanpa sepengetahuan siapapun dia sembunyikan oleh suaminya ke dalam hutan belantara demi keselamatan istri dan calon anaknya.

Di dalam hutan sang istri dibuatkanlah rumah kecil berdinding gedhek(anyaman bambu), dan disana sang istri hanya dibekali sebuah tikar, 4 potong ubi mentah dan sepotong bambu berisi air minum, maka tinggallah dia sendirian sedangkan suaminya kembali ke desa agar tak dicurigai oleh pihak penjajah. Ketika ditanya para penjajah petani itu hanya mengaku istrinya minggat(kabur) kekota, sehingga penduduk menganggapnya sebagai wanita nakal/sundel (bahasa kasar untuk wanita nakal).

Setiap hari sang suami yang merupakan petani melakukan kegiatan serupa dan berulang seperti petani lainnya, namun setiap seminggu sekali petani itu akan pergi mengendap2 dimalam hari untuk menengok istrinya dan membawakan ransum(makanan bergizi) sehingga istri dan anak dalam kandungannya sehat.

Hingga pada bulan ke delapan minggu kedua si petani mengunjungi rutin istrinya namun sang istri tidak ada didalam gubuknya, hingga dicarinya disekeliling dan sekitaran gubuk hingga secara mngejutkan didapatinya tubuh sang istri tertelungkup membiru di tanah tanpa sepotong kainpun menutupi jasadnya dan tubuhnya seperti tercabik-cabik selayak bekas dimakan sekawanan hewan buas di bagian tengkuk leher hingga punggung bawahnya.

Dalam tangis dan jeritnya si petani membalikkan jasad istrinya hanya untuk memastikan bahwa itu bukanlah seperti dugaannya, tapi ternyata itu benar2 jasad istrinya tercinta yang sedang memeluk anaknya yang juga membiru dan masih berlumuran darah dari sang ibu.

Ternyata siang tadi sang istri telah melahirkan dengan seorang diri berjuang antara hidup dan mati akan tetapi darah persalinan dan tangisan sang jabang bayi telah menjadi undangan tak resmi bagi hewan2 pemangsa penghuni hutan yang terus berdatangan dan mendesak masuk ke dalam gubuk renta itu dan memaksa sang ibu bangkit dengan sisa tenaga terakhirnya mencoba berlari menyelamatkan anak putri dan dirinya dimalam buta tapi tenaganya tak lagi ada setelah persalinan dan terjatuh memeluk putrinya erat dan membiarkan dirinya menjadi mangsa asal putrinya selamat tapi apa daya udara terlalu dingin malam itu bagi si jabang bayi hingga jabang bayi menemani ibunya berjumpa illahi.

Semenjak hari itu para penduduk tidak pernah melihat si petani malang itu, menurut kabar yang beredar dia pergi ke suatu tempat yang jauh. Tiba suatu malam setelah si suami pergi, rumah peninggalannya terlihat penampakan sosok arwah istrinya yang pulang ke rumah mereka dan menyapa para penduduk dengan lengking tangis dan punggungnya yang membusuk sehingga terlihat berlobang/bolong dan duduk di muka rumah sambil menggendong putrinya yang tinggal kerangka. Hal itu terjadi setiap malam dan menghantui penduduk sekitar.

Demi keamanan desa maka penduduk bermusyawarah dan akhirnya penduduk mencari jasad sang istri yang masih didalam hutan dan ditemukan yang tersisa hanyalah tulang dan sisa kulit yang telah mengering ditutupi lumpur dan dedaunan. Penduduk kemudian menguburkannya secara layak di pemakaman desa dan penduduk mendoakan supaya arwah sang istri dan bayinya diterima sang illahi. Dan sejak saat itu masyarakat tidak lagi dihantui oleh arwah sundel bolong tersebut.

 

Sumber: http://www.alamisteri.com/2017/02/legenda-asal-muasal-kisah-sundel-bolong.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline