|
|
|
|
![]() |
Legenda Naga Kepala Tujuh (Naga Kotom Pito) Tanggal 17 Nov 2018 oleh Deni Andrian. |
Jakarta - Perjalanan menembus hutan dan mendaki tebing yang menguras keringat selama setengah jam itu terbayar lunas ketika kami tiba di pantai berpasir putih kecokelatan dengan batu besar berdinding tajam. Pantai Kateki, Tanjung Bunga, Flores Timur.
Kami menyusuri bibir pantai lalu menjejakkan kaki pada halusnya pasir. Hanya ada keheningan karena industri wisata belum menjamah tempat ini. Matheus berdesis kepada kami. Kepalanya ditolehkan pada satu titik di cakrawala. “Di situlah sang naga berkepala tujuh tinggal,” kata Matheus Kasaluron pada awal Oktober lalu. Matheus adalah pria 26 tahun yang mengantar kami ke sana.
Sang naga yang dimaksud Matheus adalah legenda dalam cerita rakyat di Tanjung Bunga. Tempat tinggalnya berupa gua panjang disebut Tanabela. Saban awal tahun, ketika angin muson barat tiba, naga keluar dari sarangnya. Dia memuntahkan rezeki untuk mereka yang mencari sumber penghidupan di laut. “Kami tinggal menyendokkan tangan ke air untuk meraup ikan,” ujarnya.
Sang naga berkepala tujuh, naga kotom pito, menjadi mitos yang dituturkan dari mulut ke mulut dan melekat dalam tradisi setempat. Suku Lamaholot di Tanjung Bunga tak memiliki tradisi tulisan. Aneka cerita tentang leluhur dituturkan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun.
Matheus menuturkan kepercayaan tertinggi mereka adalah Lera Wulan Tanah Ekan, yang berarti Tuhan Matahari, Bulan, dan Bumi. Lera Wulan diyakini sebagai penguasa langit dan Tanah Ekan merupakan sosok yang berkuasa atas bumi. Lera Wulan Tanah Ekan merupakan orang tua yang menciptakan mereka. Karena itulah mereka memegang teguh prinsip Lera Wulan Tanah Ekan no-on matan, yang berarti Tuhan mempunyai mata untuk melihat dan akan bertindak adil.
Matheus menuturkan semua yang ada di dunia juga bakal kembali kepada sang pencipta. Ketika ada kematian, mereka akan berdoa, "Lera Wulan Tanah Ekan guti na-en", atau Tuhan mengambil pulang milik-Nya.
sumber: https://travel.tempo.co/read/720927/wisata-pantai-legenda-naga-kepala-tujuh-di-laut-flores/full&view=ok
#SBJ
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |