Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Barat Kalimantan Barat
Legenda Kaleng Buram & Kumang
- 24 Juli 2018

themoon

Alkisah disuatu daerah Dayak Darat – hiduplah seroang pria bernama KALENG BURAN. Dia adalah seorang laki-laki yang sangat tampan. Nama KALENG BURAN ini memiliki arti – “MANUSIA BULAN”. Kaleng Buran ini menikahi seorang gadis bernama KUMANG. Kumang juga adalah seorang gadis yang sangat cantik jelita.

Namun demikian KALENG BURAN ini memiliki suatu kebiasaan yang aneh, dimana setiap menjelang siklus bulan baru (tidak ada cahaya bulan dilangit), Kaleng Buran selalu pergi dari rumah dan pergi untuk bermalam di pondok ladang mereka dan ini berlangsung setiap bulan.

Awalnya Kumang tidaklah begitu menaruh rasa curiga apa-apa, namun lama kelamaan, Kumang menjadi penasaran apa yang dilakukan suaminya di pondok ladang mereka itu?.

Ternyata Kaleng Burang memiliki penyakit yang parah; setiap kali memasuki siklus bulan baru, tidak adanya cahaya bulan dilangit – tubuhnya akan seperti membusuk dan banyak ulat – cacing yang keluar dari tubuhnya. Namun setelah bulan nampak dilangit tubuhnya kembali sembuh dan ia kembali menjadi sosok pria yang tampan lagi, bahkan tubuhnya akan bercahaya seperti cahaya bulan.

Suatu ketika, ketika bulan memasuki siklus akhirnya, seperti biasa Kaleng Buran pergi ke ladangnya untuk menginap disana sampai penyakitnya sembuh. Karena istrinya, Kumang, penasaran dengan apa yang dilakukan suaminya itu, diam-diam ia pergi ke ladang dimana suaminya menginap tadi untuk mencari tahu ada apa yang terjadi. Ketika dia sampai diladang mereka itu, Kumang melihat bahwa Kaleng Burang mengalami sakit yang sangat parah dan menjijikan.

Kaleng Buran tidak memperhatikan bahwa isterinya telah diam-diam melihatnya. Ketika Kumang melihat itu, ia segera lagi kerumah dan kemudian mengunci pintu rumahnya sepanjang hari sampai suaminya itu pulang kerumah.

Setelah Kaleng Buran sembuh dari penyakitnya, dia pun segera kembali kerumah dengan rasa rindu akan isterinya. Ketika ia tiba dirumahnya, dilihatnya bahwa pintu rumah itu telah terkunci. Ia mencoba memanggil isterinya berkali-kali namun tidak ada seorangpun yang menjawabnya. Lalu akhirnya, ia mendengar isterinya itu berkata bahwa dia tidak akan membuka pintu rumahnya, dan dia menyesal telah menikahi Kareng Bulan dan tidak ingin segera berpisah karena sakit penyakit suaminya itu. Kumang tidak melihat bahwa sebenarnya Kaleng Buran telah sembuh dan kembali menjadi pria yang tampan. Untuk terakhir kalinya Kaleng Buran memohon untuk isterinya membuka pintu rumahnya tapi tetap saja Kumang bersikukuh tidak mau membukakan pintu.

Maka Kaleng Buran berkata “Baiklah Kumang – aku akan pergi menjauh, jauh keatas langit” – akhirnya Kareng Bulan naik keatas langit dan menjadi satu dengan bulan.

Ketika Kumang melihat dari luar rumah, cahaya Kaleng Buran yang naik ke langit. Dia menyesal dan berusaha memanggil suaminya itu sekali, dua kali dan berkali-kali “Turunlah Kaleng Buran, turunlah Kareng Buran, aku akan menikahimu lagi, aku mohon Kareng Buran, turunlah, turunlah”. Tetapi Kareng Buran tetap naik keatas langit dan ia tidak memperhatikan apa yang dikatakan isterinya yang telah mempermalukan dia ketika ia sedang sakit.

Kumang berusaha untuk mendapatkan suaminya itu kembali, ia mengambil sebatang kayu jolokan berusaha untuk membuat Kareng Buran terjatuh kembali kebumi, namun tidak berhasil. Dan ketika ia berusaha menjolok suaminya itu dia sambil menangis dan berteriak “JULOK, JULOK” . Kumang berusaha melakukan ini siang dan malam, mencoba untuk mendapatkan suaminya kembali turun kebumi. Maka kemudian Kumang berubah menjadi seekor burung pungguk (Bahasa Dayaknya “Burung Tuok”) yang setiap malam bulan purnama selalu bersuara “JULOK, JULOK”.

Note: Kisah legenda ini berasal dari Dayak Darat di Sarawak pada masa lalu kisah ini umum diecritakan kepada anak-anak

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2017/06/29/legenda-kaleng-buran-kumang/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya