Sungai Janiah adalah sebuah nagari di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Nagari ini terletak di pinggang Gunung Talang, berada pada ketinggian ± 1500 meter dari permukaan laut dengan topografi daerah berbukit-bukit, disana terdapat telaga yang berisi ikan yang sangat besar, darimana kah asal ikan itu berasal, berikut Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah (Jernih).
Dahulu kala di Sumatera Barat, seorang janda membawal kedua anaknya ke pesta. anak-anaknya, seorang anak laki-laki dan perempuan merasa sangat senang. Mereka mengenakan pakaian yang indah ke pesta. Mereka menemukan makanan lezat, dan melihat banyak tamu di pesta. Anak-anak bersuka cita.
Ada juga pertunjukan musik tradisional. Acaranya penuh sesak dengan pengunjung.
Anak-anak bertanya kepada ibu mereka jika mereka bisa melihat pertunjukan musik yang ada jauhnya beberapa meter dari mereka.
“Ya, kalian berdua boleh pergi ke sana. Tapi harap diingat, jangan pergi jauh-jauh,” kata ibu.
Anak-anak berlari ke panggung di mana pertunjukan musik diadakan. Mereka menikmati musik. Tapi mereka bosan hanya menonton pertunjukan sehingga mereka berjalan-jalan di sekitar panggung. Mereka lupa akan pesan ibu mereka untuk tidak pergi terlalu jauh.
Tiba-tiba mereka melihat sebuah kolam. Air adalah sangat jernih dan segar. Karena matahari sangat panas, mereka tergoda untuk bermain di air. Jadi mereka menanggalkan pakaian mereka dan melompat ke dalam air. Mereka berenang bersama-sama dengan gembira. Rasanya menyegarkan!
Sementara itu, pesta hampir berakhir. Ibu teringat kedua anaknya. Dia merasa begitu putus asa karena dia tidak bisa menemukan mereka. Hari telah malam. Anak-anaknya masih hilang. Sang ibu menangis. Dia pulang tanpa anak-anaknya.
Dia tertidur setelah berjam-jam menangis. Dan dia bermimpi tentang anak-anaknya. Dalam mimpinya, dia bertemu dengan seorang wanita tua.
Wanita tua mengatakan, “Anak-anak Anda berada di kolam dekat rumah pesta. Jika Anda ingin melihat mereka, lemparkan segenggam nasi ke dalam kolam. Anak-anak Anda akan muncul.”
Begitu ia bangun, dia dengan cepat berlari ke kolam. Dia juga memiliki segenggam beras di tangannya. Sesampai kolam, dia melemparkan beras ke dalam kolam dan ia memanggil nama anak-anaknya.
Mimpi itu benar! Dua ikan besar dengan warna yang indah muncul di kolam. Sang ibu menangis saat melihat mereka. Anak-anaknya berubah menjadi ikan besar yang indah karena mereka tidak mamatuhi pesan pesan ibu mereka.
Sang ibu menangis lagi. Semua orang dari desa menghiburnya dia. Tapi dia masih sangat sedih.
Desa di mana kolam terletak sekarang disebut Desa Sungai Jernih atau Sungai Janiah. Hal ini disebut demikian karena air di kolam itu sangat jelrnih. Desa Sungai Jernih terletak di bagian utara dari Nagari Baso, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Nama desa juga mengingatkan orang saat ini di Sumatera Barat bahwa penting untuk mematuhi orang tua kita.
Hari ini, orang-orang dari desa datang ke kolam itu karena mereka pikir itu adalah tempat suci.
Sumber: https://histori.id/legenda-ikan-sakti-sungai-janiah-jernih/
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...