Bagi warga asli Bekasi, tentunya pernah mendengan usut-usut kalau di salah satu sungai besar di kota ini terdapat buaya putih. Bagi kaum millenial, tentunya kita cenderung mengabaikan dan tidak memedulikan cerita-cerita tersebut. Namun, justru dengan legenda-legenda ini lah turut memperkaya kemajemukan budaya sastra di Tanah Air tercinta.
Namanya juga cerita rakyat, tentunya kisah-kisah yang di luar nalar itu disebarkan secara turun-temurun. Begitupun ke saya sendiri, yang merupakan warga asli Kota Bekasi.
Singkatnya ceritanya seperti ini.
Dahulu kala, hiduplah seorang saudagar kaya dan anak gadisnya yang tinggal di Sungai Bekasi. Gadis itu tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik dan juga memiliki ilmu yang sangat tinggi dalam hal bela diri. Karena tak kunjung menikah, ayahnya mengadakan sebuah sayembara yang mana apabila calon menantu berhasil mengalahkan Sang Gadis dalam hal bela diri, maka orang tersebut dapat memperistrinya.
Berbagai pendekar pun berdatangan ingin menantang Sang Gadis. Pertandingan berlanjut, namun belum ada satu pun yang dapat mengalahkan Sang Gadis. Sesaat sebelum mengakhiri sayembara tersebut, tiba-tiba datang seorang pemuda gagah yang menantang Sang Gadis. Mereka pun bertanding. Begitu mengejutkan, pemuda gagah tersebut berhasil mengalahkan Sang Gadis. Alhasil, Sang Pemuda ini dibolehkan untuk menikahi Sang Gadis.
Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak yang lucu.
Pada suatu hari, Sang Pemuda ingin membicarakan sesuatu kepada Sang Gadis. Sang Pemuda memberi tahu suatu hal yang telah dirahasiakan kepadanya. Ternyata, Sang Pemuda merupakan jelmaan buaya putih dari Sungai Bekasi tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa tujuan awal dia mengikuti sayembara tersebut adalah mendapatkan keturunan hybrid antara manusia dan buaya. Sang Pemuda terpaksa melakukan itu karena kerajaan buaya sedang diancam dengan keberadaaan raja jahat yang sangat sakti. Tidak ada yang mampu menaklukkannya kecuali keturunan buaya-manusia. Oleh karena itu, Sang Pemuda ingin pergi membawa anaknya kembali ke sungai.
Dengan berat hati, mereka harus berpisah. Sang Gadis pun mengamanahkan kepada warga sekitar agar tidak mengotori sungai tersebut.
T H E E N D
Begitulah cerita rakyat seputar buaya putih yang beredar di Bekasi.
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...