Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Nganjuk
Legenda Air Terjun Roro Kuning
- 11 Juli 2018
Air Terjun Roro Kuning berada di ketinggian 600 m dpl dan memiliki tinggi antara 10-15 m.  Air terjun ini mengalir dari tiga sumber dari Gunung Wilis yang mengalir merambat di sela-sela bebatuan padas di bawah pepohonan hutan pinus.  Kemudian menjadi air terjun yang membentuk trisula.  Dan karena proses mengalirnya itulah maka masyarakat Desa Bajulan menamakan air terjun merambat.

Di sekitar lokasi air terjun ini juga bisa dijumpai Air Terjun Ngunut setinggi ± 55 m, Air Terjun Pacoban Ngunut setinggi ± 95 m dan Air Terjun Pacoban Lawe setinggi ± 75 m.   Jarak dari air terjun Roro Kuning menuju air terjun Pacoban Ngunut sekitar 4 km.  Sedangkan untuk Coban Lawe dan Air Terjun Ngunut, harus berjalan kurang lebih 3 km lagi. Untuk menuju ke tiga air terjun tersebut sebaiknya mempersiapkan fisik sebelum kesana, karena jalannya cukup terjal.

Selain keindahan alam, air terjun Roro Kuning juga memiliki nilai sejarah. Di sekitar lokasi ini terdapat monumen perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Sudirman saat memimpin perang gerilya melawan Belanda pada tahun 1949. Selain menumen, di tempat ini juga terdapat sebuah rumah sangat sederhana yang pada masa perjuangan dahulu sempat ditempati Pak Dirman selama satu minggu. Karena itulah selain menikmati keindahan alam, pengunjung air terjun Roro Kuning juga bisa sekaligus mengenang perjuangan Panglima Besar Sudirman. 

Legenda
Gambar terkait
        Nama Roro Kuning berasal dari Ruting dan Roro Kuning putri raja Kadiri dan Dhoho yang berkuasa sekitar abad ke 11-12.  Ruting yang aslinya bernama Dewi Kilisuci dan Roro Kuning yang sebenarnya Dewi Sekartaji adalah putri semata wayang Lembu Amiseno dari Kerajaan Doho.

Ketika kedua putri raja itu sakit, di kerajaan tidak ada yang bisa menyembuhkan.  Runting sakit kuning dan Roro Kuning sakit gondok dan kulit.  Untuk mencari kesembuhan kedua putri raja mengembara masuk keluar hutan belantara, naik gunung turun gunung dan akhirnya singgah di lereng Gunung Wilis Desa Bajulan.  Ketika sedang merenungi nasibnya sang putri bertemu dengan Resi Darmo dari Padepoan Ringin Putih desa Bajulan.

Di sinilah dua putri raja dirawat dan diberi obat ramuan tradisional oleh sang Resi yang sakti. Dengan ramuan dedaunan, sakit putri raja akhirnya bisa sembuh.  Dalam proses penyembuhannya, putri Runting dan Kuning sering mandi di air terjun yang kemudian diabadikan oleh sang Resi menjadi nama air terjun.
1. Misteri patung roro kuning nganjuk
Patung Roro Kuning ini menjadi central dari segala misteri. Ketika tengah malam, banyak orang melihat kejadian aneh. Seperti suara keramaian di sekitar patung. Padahal di sana tidak ada orang sama sekali. Tapi seperti banyak orang berkerumun di sekitar patung. Sudah pasti itu aktivitas hantu.

2. Misteri jalan menuju roro kuning nganjuk

Jalan menuju atau di sekitar patung roro kuning terkenal angker dan kadang terjadi kecelakaan. Banyaknya aktivitas hantu dan sepi dari pemukiman manusia membuat kecelakaa yang terjadi agak lambat diketahui. Bahkan pernah ada orang yang tidak ketahuan kecelakaan sampai pagi menjelang.

3. Misteri air merambat roro kuning nganjuk

Di sekitar patung roro kuning ada sebuah mata air yang disebut mata air merambat. Airnya bahkan pernah secara misterius memercik ke jalanan. Mengalir. Mengguyur, seolah-olah sedang hujan. Padahal tidak ada hujan sama sekali. Memang sungguh aneh. Hati-hatilah bila melihat air merambat karena bisa menyebabkan celaka, konon.

4. Misteri dewi roro kuning nganjuk adalah Dewi Sekartaji

Dewi Roro Kuning adalah tokoh mitologi di Nganjuk. Ia digambarkan sebagai sosok yang sangat cantik. Menjadi ikon kota Nganjuk yang tak terpisahkan dari tiap pembangunan ruang publik di sana. Roro Kuning juga dikenal dengan nama Dewi Sekartaji. Seorang putri cantik jelita dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sosoknya memberikan energi positif bagi perkembangan tata kelola pemerintahan dan masyarakat Nganjuk.

5. Misteri banjir roro kuning nganjuk

Banjir yang pernah terjadi di Nganjuk disinyalir berasal dari Roro Kuning yang menangis. Banjirnya susah reda, mesti dilakukan ritual khusus untuk menenangkan arwah Roro Kuning. Ini tentu saja membuat geger masyarakat.

6. Misteri jejak gaib roro kuning nganjuk

Jejak gaib roro kuning ditemukan di banyak tempat. Misalnya kemunculan selendang kuning di tepian sungai di Nganjuk secara misterius. Atau juga bayangan perempuan cantik di sekitar patung roro kuning.

7. Misteri padepokan ringin putih roro kuning nganjuk

Di Nganjuk ada sebuah padepokan ilmu gaib yang terkenal. Namanya Ringin Putih. Jika merujuk pada namanya, padepokan ini nampaknya mengajarkan sebuah keguyuban masyarakat melalui simbol pohon ringin. Dan warna putih sebagai lambang dari olah spiritual ala kejawen.

8. Misteri misteri tri sula roro kuning nganjuk

Trisula adalah senjata semacam pisau berujung/bermata 3. Senjata ini banyak digunakan ada masa lalu oleh para tentara kerajaan di Jawa. Di Nganjuk ada sebuah trisula sakral yang keberadaannya masih tersembunyi di alam gaib. Banyak orang ingin mendapatkannya tapi gagal. Namanya adalah Trisula Roro Kuning.

9. Misteri pemandian roro kuning nganjuk

Di Nganjuk ada sebuah pemandian atau petirtaan yang angker. Namanya Pemandian Roro Kuning. Amat terkenal di kalangan pecinta budaya Jawa dan pengkhayat kepercayaan kejawen.

10. Misteri air awet muda roro kuning nganjuk

Jika kita mandi di petirtaan roro kuning ini, maka diyakini wajah kita bakal awet muda. Tubuh selalu kencang kulitnya. Aura dan karisma terbuka. Dan tak lupa, akan selalu sehat terus. Terhindar dari berbagai penyakit. Biasanya tempat pemandian ini digunakan oleh para politisi, pejabat, atau artis, atau siapapun yang ingin karirnya cemerlang dan memiliki kecantikan dan karisma memikat.
Sumber: http://tyasani.blogspot.com/2017/09/sejarah-dan-misteri-roro-kuning-nganjuk.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline