
Tuban adalah sebuah kabupaten yang terletak pesisir utara Jawa Timur. Selain terkenal dengan sebutan Kota Seribu Gua, Tuban juga memiliki sebutan lain yaitu Kota Toak. Hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat Tuban yang gemar minum legen dan toak, sehingga minuman ini dapat dengan mudah ditemukan dan dibeli di pasar atau pinggir jalan. Selain itu, tekstur tanah Kota Tuban yang kering dan berkapur juga memudahkan pohon lontar atau siwalan -bahan dasar pembuatan legen dan toak- untuk tumbuh subur di Tuban.
Legen adalah minuman hasil olahan dari sadapan dari bunga pohon lontar atau siwalan. Bunga pohon lontar yang berbentuk sulur dipotong sedikit demi sedikit dan ditampung hasil sadapannya. Proses penyadapan ini membutuhkan waktu semalaman. Cairan inilah yang kemudian diolah menjadi legen. Secara fisik, legen memiliki warna putih keruh. Asal-usul nama legen pun diyakini berasal dari Bahasa Jawa, yaitu kata 'legi', yang berarti manis. Sesuai dengan namanya, legen memiliki rasa yang manis dan khas-seperti mengandung soda. Meskipun demikian, aroma dari legen ini tidak semanis rasanya. Aroma legen inilah yang menjadi salah satu indikator kenikmatan legen. Semakin buruk aroma legen menjadi tanda bahwa kualitas legen juga menurun.
Legen yang tidak cepat dikonsumsi akan terfermentasi dan berubah menjadi toak. Berbeda dengan legen, toak memiliki rasa pahit dan mengandung banyak alkohol, sehingga dapat memabukkan apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Toak biasa disajikan dalam bumbung-wadah gelas yang terbuat dari bambu. Meskipun pahit dan dapat memabukkan, toak tetap menjadi minuman favorit masyarakat Tuban karena dipercaya dapat memberikan khasiat kesehatan. Selain itu, toak dan legen dipercaya dapat menetralisir kadar kapur yang tinggi dalam kandungan air minum di Tuban.
#OSKM2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang