Legen merupakan minuman tradisional yang banyak dijumpai di daerah Tuban. Minuman legen mempunyai rasa yang khas yaitu percampuran antara manis dan sedikit rasa asam. Air legen berasal dari bunga siwalan yang masih kuncup dalam tandannya, yang diambil dengan cara sedikit mengiris pada bagian pucuk bunga hingga mengeluarkan air yang berwarna putih, air yang keluar inilah yang disebut dengan legen.
Legen yang menetes kemudian ditampung kedalam bumbung yaitu wadah yang terbuat dari bambu yang dipasang tepat di bawah pucuk tandan bunga siwalan. Proses pengambilan air legen dalam satu harinya dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pagi, siang dan sore. Air legen hasil penderesan ini bisa langsung diminum, namun air legen tidak mampu bertahan lama. Air legen hanya mampu bertahan selama 3-4 jam, lebih dari itu air legen akan mengalami fermentasi dan berubah menjadi minuman tuak yang rasanya pahit dan bisa memabukkan karena kandungan alkoholnya tinggi. Selain diminum secara langsung air legen juga bisa dimanfaatkan menjadi gula merah dengan melalui proses dipanaskan atau dimasak secara terus-menerus hingga kadar airnya menjadi berkurang dan mencapai kekentalan yang cukup. Barulah siap untuk dicetak menjadi gula merah. Namun masyarakat Tuban lebih senang menjual air legen secara langsung dari pada dibuat menjadi gula merah karena untuk membuat air legen menjadi gula merah prosesnya ribet dan memerlukan waktu baru bisa menghasilkan uang. Berbeda dengan menjual air legen secara langsung mereka bisa langsung mendapatkan uang.
sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=6752
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang