LAWANG SALAPAN
Lawang Salapan merupakan ikon baru yang dimiliki oleh kota Bogor, yang menjadi simbol Kota Hujan. Lawang Salapan terletak di dekat Tugu Kujang tepatnya di pertigaan jalan Pajajaran dan Jalan Otto Iskandardinata (Otista).Nama ikon baru tersebut adalah Tepas Lawang Salapan DasakretA.
Lawang Salapan itu sendiri memiliki beberapa bagian utama yang terdiri dari :
Pilar-pilar yang dimiliki oleh Lawang Salapan ini terinspirasi dari pilar yang terdapat di Istana Bogor yang bisa dikata memegang peranan penting bagi kehidupan kota ini hingga sekarang.
Ke-10 pilar ini melambangkan sebuah konsep yang diambil dari naskah kuno kerajaan yang pernah menjadikan Bogor sebagai ibukotanya, Kerajaan Pakuan Pajajaran, yaitu DASAKRETA (Dasa = 10)
Dasakreta merupakan konsep dimana manusia harus bisa menjaga 10 bagian tubuh yang harus dijaga kebersihannya selama hidup sehingga diharapkan terhindar dari perbuatan yang buruk.
Sepuluh bagian tubuh yang harus dijaga itu adalah :
Lawang Salapan itu tersendiri memiliki 9 pintu yang terbentuk karena 10 pilar yang sejajar, sehingga seolah-olah memiliki 9 pintu.
Sembilan lawang ini memiliki makna yaitu “Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh”. Tiga sikap utama yaitu warga Bogor diharapkan saling mengasihi, saling mengingatkan, dan saling menjaga (silih = saling).
Tiga filosofi utama ini menghasilkan 9 acuan agar manusia bisa mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya, yaitu
Bangunan ini juga diinspirasikan dari salah satu bangunan bersejarah yang ada di Bogor. Bangunan tersebut memiliki kesamaan dengan Bangunan yang terletak di dalam Kebun Raya Bogor yang terletak pintu utama.
Nama bangunan tersebut adalah Monumen Lady Raffles - Monumen Cinta, sebuah monumen peringatan yang dibangun oleh penjelajah Inggris terkenal, Sir Thomas Stamford Raffles yang didedikasikan untuk istri tercintanya, Olivia Mariamne Devenish. Sesuatu yang menyiratkan betapa besar rasa sayang tokoh yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Indonesia) antara 1811-1816.
#OSKMITB2018
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
