Lagu Ta No Niha berasal dari Nias, Sumatera Utara. Lagu ini menceritakan kecintaan seorang pada tanahnya (daerah asal). Tanö atau Danö dalam Bahasa Nias berarti tanah. Tanah ini merupakan identitas pada diri setiap orang yang berasal dari Nias sehingga tidak melupakan jati dirinya walaupun sedang merantau. Tanah Nias sendiri kaya akan sumber kehidupan bagi masyarakatnya sehingga tanah dapat menjadi tolak ukur kekayaan , batas kekuasaan , dan kesejahteraan masyarakatnya. Lirik dalam lagu Ta No Niha sendiri menjelaskan bagaimana keadaan alam di Pulau Nias yang di kelilingi pesisir pantai dan banyak pohon kelapa melambai-lambai. Lagu Ta No Niha adalah lagu wajib untuk di nyanyikan saat ada acara kebesaran di Nias, seperti acara peresmian, pesta Ya'ahowu, pesta pernikahan, dan lain-lain. Lirik lagu ini juga menjadi kebanggaan tersendiri oleh masyarakat Nias karena menjelaskan hubungan emosional dari masyarakatnya untuk tetap menjaga tanah kelahiran dan mempertahankan adat yang berlaku dari gangguan orang luar yang secara adat belum menjadi penduduk di Nias.
Lagu Nias: Tanö Niha Banua Somasido Cipt: Aro'ö Zebua & L.Zebua Aransemen Asli: Gancang Pakar M. Larosa
Tanö niha banua somasido Tanö si tumbu ya'o föna He mukoli ndra'o ba zaröu Balö olifudo sa'ia
Tanö si tumbudo mohili ŵa'ebolo ndraso So nungoni danö ba mbombo Fasui asi sebolo
Tanö niha satabö sinanö Soŵanua khönia lö fa'ambö Ufabu'u ba ubelegö Me ya'ugö sa dötönafö
Tanö omasi'ö No so'ö ba duduma hörö Amaedola nina ndra'ugö Sangebua sondorogö
Pulau Nias pulauku yang ku cinta Tanah tempatku di lahirkan Walau jauh di rantau orang Namun kau tetap ku renungkan
Tanahku yang subur Sawah ladang luas menghijau Pohon nyiur sepanjang pantai Melambai dan melambai
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang