Tradisi di pernikahan pasti ada dalam kehidupan di Indonesia dan merupakan tradisi yang sudah turun menurun dan salah satu tradisi dari jaman nenek saya sampai sekarang adalah Nyinom sebagai wujud gotong royong masyarakat di daerah Sukoharjo. Nyinom adalah salah satu tradisi yang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan, Nyinom/Laden Manten dari Bahasa Jawa ngeladeni yang berarti melayani dan manten artinya pasangan yang baru saja naik ke pelaminan, tradisi Laden Manten/Sinoman di Sukoharjo ini dilakukan oleh pemuda pemuda sekitar di dalam suatu kelompok masyarakat, tujuan tradisi ini adalah yang utama untuk menghindari pengeluaran yang berlebih untuk menyewa katering untuk melayani tamu dan bersosialisasi dengan pemuda pemuda lain dan agar suatu saat nanti salah satu pemuda lain mengadakan acara pesta pernikahan mereka para pemuda dengan senang hati membantu juga.
Pada dasarnya sama dengan catering, intinya menyajikan makanan/minuman kepada tamu yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. biasanya dilakukan oleh pemuda sekitar yang belum menikah dan menggunakan baju yang seragam seperti batik dan kemeja, biasanya seragam Nyinom sudah di koordinasi oleh RT atau organisasi karang taruna setempat bahkan ada yang sudah di koordinir oleh yang mempunyai acara pernikahan ada juga yang tidak seragam, orang Nyinom tidak harus memilki kemampuan khusus seperti chef/juru masak karea mereka hanya bertugas untuk menyajikan makanan dari dapur ke tangan para tamu undangan, dan biasanya para pemuda Nyinom akan diberi upah berupa rokok, makanan, minuman dan tidak berupa uang biasanya, ada yang berupa uang namun sangat jarang, intinya adalah melatih kekompakan pemuda desa dan melatih skill membawa Tepak/nampan dan juga menambah rasa kebersamaan sesama pemuda desa
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
