Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keragaman seni dan budayanya, salah satunya adalah seni pertunjukkan. Ludruk merupakan salah satu jenis seni pertunjukkan yang berasal dari daerah Surabaya,Jawa timur. Kesenian ini biasanya ada pada saat malam minggu dan diadakan mulai pukul 7 sampai 12 malam. Cerita yang disajikan biasanya berupa cerita para pejuang yang berjuang melawan penjajah. Masyarakat percaya bahwa pada saat dahulu kala terdapat beberapa pejuang yang memiliki kekuatan sakti yang digunakan untuk melawan penjajah. 3 contoh tokoh terkemuka yang biasanya diceritakan antara lain:

1. Untung Suropati

              Dia merupakan seorang anak muda yang berasal dari Surabaya yang memiliki ambisi dan tekad yang kuat untuk melawan penjajah. Dia menggunakan senjata yang berbentuk seperti bambu runcing dan merupakan salah satu tokoh legendaris dalam kesenian Ludruk yang menggambarkan karakter kuat dan tangguh pemuda bangsa Indonesia.

      2.   Sakerah

             Merupakan seorang sakti yang berasal dari Madura. Beliau kebal terhadap berbagai tusukan maupun tembakan dari senapan apapun. Keunikan lainnya dari tokoh ini adalah apabila tokoh ia mati, ia dapat hidup kembali apabila sang ibu memanggilnya.

      3.    Warok Suromenggolo

             Seorang pendekar dari Ponorogo yang memiliki kesaktian dan senjata semacam sabuk yang dapat meledak yang dia gunakan untuk melawan para penjajah.

       Kesenian ini biasanya diiringi dengan alat musik berupa gamelan Jawa dan seorang sinden. Keunikan lainnya dari kesenian ini yaitu gamelan Jawa yang digunakan berbeda dengan gamelan Jawa yang dipakai di acara lainnya. Perbedaannya yaitu terletak pada kendangnya. Kendang yang dipakai memiliki ukuran lebih besar dan suara yang khas. biasanya dalam pertunjukkannya dipakai semacam kelambu yang dibuka ketika salah satu adegan dimulai dan ditutup pada saat salah satu adegannya berakhir. keunikan lainnya yaitu cerita dalam Kesenian Ludruk ini selalu diakhiri dengan akhir yang bahagia. Sayangnya, saat ini kesenian Ludruk hampir punah dikarenakan semakin  sedikitnya masyarakat yang ingin memainkan dan melestarikan seni pertunjukan tersebut.

#OSKMITB2018