Kue Wajik Ketan Betawi ini merupakan salah satu masakan khas indonesia, yang memiliki warna hitam, hijau, serta cokelat. Kue wajik ketan betawi ini juga mempunyai cita rasa yang sangat manis. Kue wajik ketan ini mempunyai beberapa jenis kue, misalnya wajik ketan pandan, wajik ketan nangka, wajik ketan hitam, serta wajik ketan yang lainnya. Wajik, karena sudah diakui sebagai bagian dari budaya Betawi maka di setiap acara penting seperti perayaan hari Raya, seserahan di acara lamaran Pernikahan adat Betawi, merupakan jenis makanan yang harus tersedia di dalamnya. Bahan-bahan untuk membuat kue wajik ketan betawi: - Siapkan ketan putih sebanyak 1 kg, dicuci sampai bersih, kemudian direndam semalam - Siapkan air panas yang sudah mendidih sebanyak 300 ml - Siapkan gula merah sebanyak 1 kg, lalu diiris hingga halus - Siapkan kelapa yang sudah diparut sebanyak 500 gr, kemudian dikukus - Siapkan daun pandan sebanyak 2 lembar, disobek, kemudian disampulkan - Siapkan garam halus sebanyak 1/2 sendok teh Cara membuat: 1. Beras ketan dicuci sampai bersih, tiriskan. lalu kukus pada panci pengukusan yang panas, sekitar setengah jam sampai setengah matang. Kemudian angkat 2. Air didihkan di atas api yang berukuran kecil. Lalu masukan ketan kukus, diaduk-aduk sampai airnya meresap. Angkat serta kukus kembali ketan sampai matang. 3. Gula merah dimasak dengan daun pandan, kelapa parut, serta sedikit garam diatas api yang berukuran sedang sampai gula larut serta mengental. 4. Ketan kukus dimasukan secara bertahap-tahap sambil diaduk-aduk sampai merata. lalu api dikecilkan, masak lagi sambil diaduk sampai mengental serta berminyak, kemudian angkat. 5. Ketan panas dituangkan pada wadah maupun tampah diameter 24 cm, yang sudah dialasi dengan daun pisang. Lalu ratakan sambil tekan-tekan sampai padat, sesudah dingin, dipotong dengan ukuran 4x4 cm. 6. Terakhir wajik sudah siap untuk disajikan. Sumber:
http://caramembuatkueresepenak.blogspot.co.id/2015/09/cara-membuat-kue-wajik-ketan-betawi-yang-enak.html?m=1
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.