Kue ini terbuat dari tepung beras ketan yang dimasak dengan santai dan gula lalu dikukus. Setelah jadi rada-rada lengket memang tapi enak banget.
Nah, saya akan memberi tips cara memotong kue tersebut: yaitu dengan cara: bungkus pisau kita dengan plastik. Lalu potong deh kuenya. Dijamin deh insya Allah pisau tidak ikut lengket dan kuenya juga lebih mudah dipotongnya.
Sekarang, karena sudah banyak terdapat cetakan kue yang bisa dikukus maka pembuatan kue talam bisa dibuat sesuai dengan bentuk-bentuk cetakan kue yang mungil-mungil. Jadi tidak perlu repot memotongnya lagi. Ini dia resep kue talam paling enak
RESEP KUE TALAM MANIS
Bahan adonan Merah:
Bahan adonan Putih:
Cara membuat resep kue Talam Manis:
Bahan adonan Merah:
Bahan adonan Putih:
TALAM EBI
Bahan:
200 gr tepung beras
50 gr tepung sagu
700 ml santan kental
½ sdt garam
1 lbr daun pandan
Topping:
100 gr ebi (udang kering)
1 btg seledri, iris halus
1 bh cabe merah, potong serong
2 bh bawang putih, iris tipis
1 sdt gula pasir
100 ml minyak goreng
Cara membuat:
*****
TALAM PANDAN
Bahan Lapisan pandan:
200 gr tepung beras
50 gr tepung sagu
100 gr gula pasir
400 ml santan
100 ml air pandan suji
1 sdt air kapur sirih
½ sdt garam
Bahan Lapisan Putih:
50 gr tepung beras
25 gr tepung sagu
400 ml santan kental
½ sdt garam
Cara membuat:
*****
TALAM UBI
Bahan Bawah:
500 gram ubi jalar (1/2 Kg)
150 cc air mendidih
150 gram tepung beras
100 gram sagu
350 cc santan cair (2 gelas)
1/2 sdm garam
250 gram gula pasir
Sepuhan kuning secukupnya
Bahan Atas:
350 cc santan kental (2 gelas), dimasak
60 gram tepung beras
30 gram tepung kanji
1 sdm peres garam halus
Cara membuat:
- Kukus ubi jalar sampai masak, kupas dan haluskan.
- Tepung beras dicampur dengan air panas sambil diaduk rata, masukan ubi jalar, tepung sagu, santan encer dan gula pasir aduk sampai rata, kemudian saring.
- Ambil cetakan kue (mangkok kecil) poles dengan minyak goreng.
- Tuang adonan tersebut ke cetakan (3/4 isi), lalu kukus sampai matang.
- Tuang santan kental yang sudah dicampur sagu + garam.
- Taruh diatas adonan tadi. Kemudian kukus lagi sampai matang.
*****
TALAM KETAN LAPIS PANDAN
BAHAN 1:
250 gr beras ketan
150 cc santan kental
1/4 sdt garam
BAHAN 2:
1 lembar daun pandan
3 lembar daun suji
3 butir telur, kocok lepas
200 cc santan kental
175 gr gula pasir
4 sdt tepung maizena
3 sdm tepung terigu
CARA MEMBUAT:
1. Kukus beras ketan selama 20 menit sampai setengah matang, angkat.
2. Masak santan dan garam sampai mendidih, aduk rata, angkat.
3. Taruh ketan setengah matang dalam wadah, tuangkan santan matang, lalu aduk sampai tercampur rata.
4. Kukus lagi ketan selama 20 menit sampai matang, angkat.
5. Siapkan cetakan. Tuangkan 1/2 bagian ketan dalam mangkuk talam, sisihkan. Lakukan pada semua ketan.
6. Adonan 2: tumbuk daun suji dan daun pandan lalu peras, ambil airnya.
7. Campur tepung maizena, tepung terigu, dan gula pasir. Tambahkan sedikit demi sedikit santan dan telur, aduk sampai tercampur rata. Tambahkan dengan air daun pandan, aduk rata.
8. Tuangkan adonan 2 di atas ketan, dan kukus sampai matang, angkat.
Untuk: 10 buah
*****
TALAM TAPE
BAHAN 1:
75 gr tepung beras
50 gr tepung sagu
200 gr tape singkong, haluskan
300 cc santan kental
pewarna kuning secukupnya
BAHAN 2:
75 gr tepung beras
50 gr tepung sagu
400 cc santan kental
1/2 sdt garam
1/4 sdt vanili
5 mata nangka, potong dadu kecil
CARA MEMBUAT:
1. Adonan 1: campur tepung beras dan tepung sagu, tambahkan dengan santan kental, aduk rata sampai kalis.
2. Campur adonan tepung dengan tape singkong, aduk sampai rata. Tambahkan dengan pewarna kuning sesuai selera, aduk sampai rata.
3. Siapkan cetakan kue talam, tuangkan 3/4 adonan 1. Kukus selama 20 menit sampai matang.
4. Campur semua bahan 2 kecuali nangka, aduk sampai kalis lalu saring.
5. Tuangkan adonan 2 di atas adonan 1. Kukus lagi selama 10 menit sampai lapisan atas matang, angkat.
6. Taburi dengan nangka, sajikan.
Untuk: 12 buah
*****
TALAM PISANG RAJA
BAHAN:
300 gr pisang raja
75 gr gula pasir
30 gr tepung sagu
20 gr tepung beras
200 cc santan kental
2 lembar daun pandan
1/2 sdt garam
daun pandan bentuk takir secukupnya
1 buah pisang raja, potong 1/2 cm untuk hiasan
CARA MEMBUAT:
1. Masak santan dengan daun pandan, garam, dan vanili, aduk sampai rata, angkat.
2. Campur tepung beras dan tepung sagu, tuangkan santan hangat, lalu aduk sampai rata, sisihkan.
3. Blender pisang raja sampai hancur, campur dengan gula pasir, dan campuran tepung santan, aduk sampai kalis.
4. Siapkan takir, olesi dengan minyak goreng. Tuangkan adonan pisang dalam cetakan. Kukus selama 20 menit sampai matang, lalu buka panci pengukus dan tambahkan dengan pisang raja untuk hiasan. Kukus sebentar selama 5 menit sampai pisang raja berubah warna, angkat.
Untuk: 8 buah
*****
TALAM KENTANG KEJU
BAHAN 1:
500 gr kentang, kukus, haluskan
125 gr gula pasir
2 sdm susu kental manis
100 gr tepung sagu
75 gr tepung beras
300 cc santan kental, rebus
1 sdt garam
BAHAN 2:
75 gr tepung beras, seduh dengan 150 cc air mendidih
75 gr tepung sagu
500 cc santan kental matang
garam secukupnya
25 gr keju parut untuk campuran
50 gr keju parut untuk taburan
CARA MEMBUAT:
1. Adonan 1: campur kentang dengan gula pasir, susu kental manis, dan tepung sagu, aduk rata. Masukkan santan sedikit demi sedikit lalu aduk sampai rata.
2. Tuangkan dalam cetakan hingga 3/4 cetakan, kukus selama 15 menit sampai matang.
3. Adonan 2: siapkan tepung beras yang telah diseduh, campur dengan santan, garam, lalu saring. Tambahkan keju, aduk rata.
4. Tuangkan adonan 2 di atas adonan 1, kukus lagi selama 10 menit sampai matang.
Untuk: 8 buah
*****
TALAM DURIAN
BAHAN 1:
4 buah roti tawar, sisihkan kulitnya
150 gr daging durian
120 gr gula merah sisir
1/4 sdt garam
2 sdm tepung sagu
2 sdm tepung beras
200 cc santan kental
BAHAN 2:
75 gr tepung beras
50 gr tepung sagu
400 cc santan kental
1/2 sdt garam
1/4 sdt vanili
CARA MEMBUAT:
1. Adonan 1: campur roti tawar dengan santan dan daging durian, lalu haluskan.
2. Tambahkan gula merah, garam, tepung sagu, dan tepung beras, aduk sampai rata.
3. Siapkan cetakan talam, tuangkan adonan 1 sampai 3/4 cetakan. Kukus selama 20 menit sampai matang.
4. Adonan 2: campur semua bahan 2, aduk sampai rata, lalu saring.
5. Tuangkan adonan 2 di atas adonan 1 sampai penuh, kukus lagi selama 10 menit sampai lapisan atas matang, angkat, dinginkan.
Untuk: 10 buah
*****
TALAM DAGING EBI
BAHAN 1:
250 gr tepung beras
300 cc air mendidih
75 gr tepung sagu
50 gr gula pasir
400 cc santan kental matang
1 sdt garam
BAHAN 2:
75 gr tepung beras yang sudah diseduh (yang diambil dari tepung beras adonan I)
75 gr sagu
300 cc santan kental, yang telah direbus
garam secukupnya
TABURAN:
3 butir bawang merah, iris halus, goreng
2 siung bawang putih, iris halus, goreng
100 gr daging cincang
2 sdm ebi, cuci bersih, haluskan, sangrai.
garam secukupnya
1/2 sdt merica bubuk
1 sdm minyak goreng
CARA MEMBUAT:
1. Adonan 1: campur tepung beras dengan air mendidih, aduk rata sampai kalis. Ambil 75 gr untuk adonan 2, sisihkan.
2. Campur tepung beras yang telah diseduh air panas dengan tepung sagu, santan kental, merica bubuk, dan garam, aduk rata sampai kalis, saring.
3. Siapkan cetakan oval diameter 8 cm. Tuangkan adonan 3/4 cetakan, kukus selama 20 menit sampai matang, angkat, dinginkan.
5. Adonan 2: campur 75 gr tepung beras yang telah diseduh dengan tepung sagu, santan kental, dan garam, aduk rata, saring. Tuangkan di atas adonan 1, kukus lagi selama 10 menit, angkat.
6. Panaskan 1 sdm minyak goreng, masak daging, merica bubuk, garam, dan bawang goreng sampai kering. Tambahkan dengan ebi sangrai, aduk rata, angkat.
Untuk: 8 buah
*****
TALAM NANGKA
Bahan :
Tepung beras 150 gram
Gula pasir 50 gram
Santan 300 ml dari 1/2 butir kelapa
Garam 1/2 sendok teh
Air suji 50 ml dari 5 lembar pandan
Daun suji 10 lembar, tumbuk, peras
Bahan Lapisan Santan :
Santan 300 ml dari 1/2 butir kelapa
Tepung beras 20 gram
Garam 1/2 sendok teh
Buah Nangka matang 50 gram, potong-potong
Cara Membuat :
1. Siapkan cetakan, oles dengan minyak sayur, masukkan dalam kukusan. Jerang di api sedang, biarkan hingga mendidih.
2. Campur tepung beras, gula, santan, garam dan air suji, aduk rata. Tuang adonan ke dalam loyang, kukus hingga matang ± 20 menit.
3. Lapisan Santan : Sambil menunggu, kecuali nangka, campur semua bahan untuk lapisan santan. Aduk dan masak di atas api kecil hingga mengental, angkat. Tuang ke atas lapisan hijau, taburkan potongan nangka. Kukus kembali hingga matang seluruhnya ± 45 menit. Angkat, dinginkan.
http://www.adeanita.com/2013/04/30-jenis-aneka-makanan-dan-minuman-khas.html
http://resep-kuliner-masakan-indonesia.blogspot.com/2012/10/aneka-jajanan-indonesia-resep-kue-talam.html
http://bankresep.wordpress.com/2007/06/05/kue-talam/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja