BAHAN I :
2 pak agar-agar putih
900 ml santan
200 gram gula pasir
5 tetes pewarna merah cabai
BAHAN II :
400 ml santan
50 gram gula pasir
1 pak agar-agar putih
2 kuning telur, kocok lepas
2 putih telur, kocok kaku
2 sendok makan tape ketan hitam
2 sendok makan kelapa muda serut kasar
2 tetes pewarna hijau
BAHAN SAUS :
250 ml santan
1 sendok makan tepung maizena
1/4 endok teh garam
1/8 sendok teh vanila
CARA MEMBUAT :
Rebus bahan I sambil diaduk hingga mendidih. Tuang sebagian adonan ke dalam cetakkan bongkar pasang berbentuk segitiga. Pasang cetakan tengah dan dinginkan.
Setelah puding dingin, mulailah mengerjakan bahan II. Rebus santan, agar-agar, dan gula sampai mendidih. Masukkan kocokan kuning telur. Aduk rata lalu tuang ke dalam kocokan putih telur sambil dikocok rata. Bagi menjadi 2 bagian.
Bagian I, diberi tape ketan hitam. Bagian II ditambahkan pewarna hijau. Aduk rata masing-masing adonan.
Lepaskan penyekat loyang. Tuang 3 sendok makan adonan I lapisi dengan adonan II sambil ditambahkan kelapa muda, lanjutkan dengan menambahkan adonan I, begitu seterusnya berselang-seling hingga adonan habis. Biarkan dingin.
Setelah dingin, rebus kembali sisa bahan I sampai mendidih. Boleh ditambahkan 25 ml air untuk memudahkan larut. Tuang di atas puding. Biarkan membeku.
Sementara itu buat saus. Rebus semua bahan saus sambil diaduk hingga mendidih. Dinginkan. Sajikan bersama puding.
sumber: http://kuliner.ilmci.com/resep/2011/30/segitiga-merah-jambu.aspx
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang