Kue yang tergolong ke dalam makanan khas Gorontalo ini merupakan salah satu warisan kuliner nenek moyang suku Gorontalo. Kue sabongi dibuat dari bahan baku pisang dan singkong di mana sejak lama telah menjadi menu favorit dari raja-raja Gorontalo.
Kue sabongi mempunyai rasa yang nikmat, gurih, dan manis. Tekstur dari kue sabongi empuk dan lembut. Di daerah Jawa Timur, ada kue yang mirip dengan kue sabongi, namanya kue jemblem. Bedanya, kue jemblem adalah panganan yang dibuat dari singkong parut dengan isian gula merah, sedagkan kue sabongi tidak menggunakan gula merah.
Sebenarnya mirip dengan kue combro atau misro yang biasa kita kenal hanya saja isi dari sajian yang terbuat dari singong parut ini bukan combro atau gula merah melainkan pisang rasa yang telah dipotong-potong. Di bawah ini adalah bahan dan cara membuat kue sabongi:
Bahan /bumbu :
• 500 gram singkong parut, ambil 50 ml air perasannya ganti dengan 50 ml air matang
• 4 buah pisang raja, potong-potong
• 3 siung bawang putih, haluskan
• 1 sdm gula pasir
• 1 sdt garam
• minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
1. Campur singkong parut, bawang putih, gula pasir, dan garam. Aduk rata.
2. Ambil sedikit adonan. Pipihkan. Beri potongan pisang. Bentuk oval.
3. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang dan berwarna kecokelatan. Angkat, tiriskan.
4. Sajikan.
Sumber:
http://widhiaanugrah.com/resep-kue-sabongi-khas-gorontalo-yang-renyah/resep-kue-sabongi-khas-gorontalo-yang-renyah/
https://deweezz.com/makanan-khas-gorontalo/
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.