Rangkasusun atau nangka susun merupakan makanan khas Kalimantan Selatan yang memiliki bentuk berlapis-lapis. Kadang orang mengira makanan ini merupakan kue lapis, padahal bukan. Bahan-bahan yang digunakan adalah tepung beras, santan, garam, air kapur sirih dan lain sebagainya. Rasanya manis dan nikmat serta cocok untuk camilan di waktu santai.
Bahan 1:
¼ kg tepung beras
½ liter air dingin
1 ons gula pasir
50 ml air daun suji
1 sendok makan air kapur sirih
1 sendok teh garam
Bahan 2:
½ ons tepung beras
½ liter santan kental
1 ons gula pasir
1 sendok teh garam Vanili secukupnya
Cara Membuat:
1. Kalau sudah menyiapkan semua bahan dan bumbu yang diperlukan, Anda bisa merebus santan hingga matang lalu mendinginkannya.
2. Setelah itu pada bahan 1, Anda bisa mencairkan tepung beras dengan air dingin dan mengaduknya hingga rata
3. Tambahkan gula lalu aduk sampai larut. Tuangkan juga air kapur sirih, daun suji dan garam sambil tetap diaduk
4. Lalu siapkan loyang dengan ukuran 20x20x5 cm yang sebelumnya sudah diolesi minyak tipis-tipis
5. Tuang adonan ke dalamnya dan kukus adonan tersebut hingga panas selama 25 menit atau hingga matang
6. Sementara menunggu matang, Anda bisa mencairkan tepung beras pada bahan 2 dengan air dingin, gula, vanili dan garam.
7. Tuangkan santan kental di dalamnya lalu aduk sampai rata. Setelah itu tuangkan adonan tersebut di atas adonan pertama yang sudah Anda kukus selama 30 menit
8. Kukus kembali adonan ini dengan waktu yang sama. Angkat lalu dinginkan dan potong-potong sesuai selera
9. Sajikan di piring saji serta siap dinikmati
sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/12/resep-membuat-rangkasusun-khas.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang