Kue pusu adalah kue yang sangat dikenal oleh warga Gorontalo, karena kue tersebut sudah ada sejak dulu kala, bahkan para informan mengatakan sejak mereka lahir kue tersebut sudah ada.
Adapun kue pusu tersebut terbuat dari bahan berupa :
Cara membuatnya:
Walaupun kue pusu ini kelihatan sangat sederhana tetapi kue ini sudah bertahan mungkin ratusan tahun karena, menurut informan kue pusu ini sudah lama ada. Kue pusu ini kebanyakan disajikan pada pagi hari, boleh juga disajikan pada siang hari atau pada malam hari. Kue ini boleh juga di suguhkan pada setiap acara apapun yang dilaksanakan oleh warga Gorontalo. Tapi khusus untuk acara perkawinan kue pusu ini tidak pernah disuguhkan. Menurut informan semenjak mereka mengenal kue ini, mereka tidak pernah melihat kue pusu ini pada acara perkawinan, dan kami tidak tau pasti apa penyebabnya sehingga kue ini tidak pernah dibawa ke acara perkawinan. Dan menurut informan juga disaat memasukkan kue pusu pada bambu atau bunggo maka cara memasukkannya harus dengan hati yang bersih dan senyum, katanya : kalau tidak demikian maka kuenya tidak akan matang, alias mentah. Setelah kue pusu sudah matang maka di iris-irislah kue itu dengan rapi, karena akan dibungkus kembali dengan daun pisang atau lambi untuk disuguhkan atau siap dimakan. Kue pusu tersebut masih bisa bertahan sampai sekarang ini.
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=7067
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang