Salah satu kuliner tradisional masyarakat Betawi adalah Ongol-ongol. Biasanya dapat kita temukan dalam acara tradisi budaya dari pesta adat masyarakat Betawi, seperti pernikahan atau pun acara tertentu. Menikmati Kuliner Ongol-Ongol Betawi yang menjadi kue jajanan pasar tradisional, memiliki kesan keunikan tersendiri yang bukan hanya dari namanya, tapi juga dari bentuk dan rasanya. Kue ini dibuat dari tepung sagu dan gula aren, dan di atasnya diberi taburan parutan kelapa. Untuk rasanya kue ongol-ongol ini akan terasa lembut dan kenyal, ditambah rasa manis dari gula aren. Untuk aroma rasa manis dari gula aren, sebaiknya kita harus menggunakan gula aren yang alami. Karena sangat beda sekali bila "Ongol-ongol" ini hanya dimasak dengan gula aren yang campuran dan tidak asli. Khasiat dan aroma rasanya sangat berbeda. Menikmati Kuliner Ongol-Ongol Betawi bisa ditemani oleh minuman teh tawar hangat. Karena minuman ini bisa menetralkan rasa manis dari rasa kue "ongol-ongol" tersebut di lidah dan sekitar mulut kita.
BAHAN: 120 gr bungkus tepung hunkwe atau tepung sagu 175 gr gula merah 50 gr gula pasir 0.5 sendok teh garam 800 ml air TABURAN PELENGKAP: 1/2 buah kelapa setengah tua, kupas, parut 1/2 sendok teh garam 1 lembar daun pandan CARA MEMBUAT: Pertama, Rebus gula merah, gula pasir, garam, dan air hingga gula larut, angkat lalu saring. Kemudian dinginkan. Campur air gula merah dengan tepung hunkwe, aduk rata lalu masak sambil terus diaduk hingga matang dan mengental. Angkat lalu tuang adonan ke dalam wadah, diamkan hingga mengeras. Kukuslah kelapa parut, garam, dan daun pandan selama 15 menit. Setelah itu, angkat. Potong-potong hunkwe lalu gulingkan di atas kelapa parut hingga rata. Ongol-Ongol siap disajikan. Sumber: http://nasiudukbetawi.com/kue-ongol-ongol/
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
