Kue gemblong, salah satu kue tradisional khas betawi ini berbahan dasar tepung ketan yang berbentuk oval pipih dan dibalut saus gula merah yang kering dan sedikit basah.
Bahan:
Tepung ketan putih 200 gram
Kelapa parut 100 gram
Santan kelapa 250 ml
Garam halus 1/2 sendok teh
Minyak untuk menggoreng
Bahan Gula:
Gula merah sisir 1/4 kilogram
Daun pandan 2 lembar
Air matang 150 ml
Cara Membuat Kue Gemblong:
Campurkan tepung ketan putih, kelapa parut, lalu aduk secara perlahan
Tuangkan sedikit demi sedikit santan
Ambil sedikit adonan dan bentuk menjadi bentuk oval pipih
Lakukan terus sampai adonan habis
Panaskan minyak goreng, lalu goreng adonan hingga matang
Angkat dan dinginkan
Siapkan Saus Gula dengan cara:
Larutkan gula merah dalam air di dalam panci atau kuali yang sudah panas dan masukkan daun pandan
Masak dan aduk hingga kental
Masukkan kue gemblong
Aduk hingga kue gemblong rata dan terbaluti lapisan gula merah
Angkat dan sajikan
Sumber:
http://www.jajananuenak.com/2015/09/resep-cara-membuat-kue-gemblong-ketan.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang