Gatot adalah jajanan tradisional khas Jawa Timur yang memang boleh dibilang sudah langka dan mungkin hanya dapat dinikmati di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Malang. Cara membuatnya tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menyebabkan makanan tradisional ini sangat jarang ditemukan. Biasanya gatot dibungkus daun pisang dan berwarna hitam, terbuat dari singkong yang dikupas dan sudah dikeringkan lebih dari satu hari sehingga menyebabkan warna singkong menjadi gelap dan itulah sebabnya mengapa jajanan tradisional ini memiliki warna hitam.
Gatot memiliki rasa yang unik layaknya seperti singkong goreng atau singkong rebus, tidak manis dan juga tidak asin, tetapi agak gurih. Saat dihidangkan, gatot dikombinasikan bersama tiwul yang manis dan berwarna kecokelatan, serta horok-horok yang terbuat dari beras dan berbentuk lonjong berwarna-warni serta lengket di mulut dan ditaburi dengan parutan kelapa. Perpaduan inilah yang kemudian membuat makanan tradisional khas Jawa Timur ini disebut dengan nama gatot. Semua perpaduan dan kombinasi gatot tersebut harus disantap secara bersamaan agar sensasi khas yang dimiliki gatot semakin terasa, di mana rasa manis dari tiwul dan gurihnya rasa gatot yang disertai parutan kelapa akan membuat kelezatannya sangat terasa ditambah dengan keunikannya saat mengunyahnya bersama horok-horok yang empuk dan agak lengket.
Harga yang ditawarkan untuk sebungkus kecil daun pisang gatot sangat murah yaitu sekitar 3 ribu hingga 5 ribu rupiah saja. Harga yang terlalu murah untuk jajanan yang pembuatannya sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Jika kesulitan mencari makanan tradisional ini saat di Malang, Jawa Timur, cobalah mencarinya ke pasar-pasar tradisional di pagi hari. Anda harus mencobanya jika sedang bepergian ke daerah Jawa Timur, khususnya kota Malang, jangan sampai ketinggalan.
bahan:
Resep Gatot Gunungkidul:
Sebelum diolah, rendam gaplek kering dalam air selama sehari semalam. Ketika teksturnya mulai lunak terlihat kenyal, angkat lalu iris tipis sekitar ½ cm. Kukus selama 30 menit hingga matang. Tata gatot di atas daun pisang lalu beri taburan kelapa parut, garam dan gula sesuai selera.
Cara membuat gatot singkong telah selesai, jajanan satu ini paling enak dijadikan camilan ketika bersantai. Rasanya kenyal dengan aroma khas dari proses fermentasi. Mantap juga disajikan bersama dengan teh manis.
sumber : http://www.dapur.website/2017/01/cara-membuat-gatot-dari-gaplek-singkong.html
https://kesehatannatural.wordpress.com/2013/10/01/makanan-tradisional-jawa-timur-yang-unik-dan-langka/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja