Merupakan jajanan khas yang dapat ditemukan di beberapa daerah di Pulau Jawa. Gandos terbuat dari adonan tepung beras dicampur santan kelapa ditambah garam secukupnya. Gandos dibuat di dalam cetakan Loyang khusus dan dipanggang menggunakan api superpanas yang terletak di bawahnya. Penggunaan garam dalam adonan kue membuat jajanan tradisional ini memiliki rasa yang dominan gurih. Dapat juga menambahkan sedikit taburan gula pasir di permukaanya untuk memberikan rasa manis.
Kue Gandos memiliki perbedaan nama di beberapa daerah. Orang Surabaya menamakannya rangin, orang Jakarta mengistilahkan kue ini sebagai kue pancong, orang Bandung menyebutnya bandros, orang Bojonegoro mengatakan tratak jaran, dan orang Bali memberi nama daluman.
Memiliki bentuk yang melengkung dengan ketebalan sekitar 2 cm. Bagian di dalam kue berwarna putih sedangkan pada permukaan kulitnya warna coklat terang. Rasa Gandos cukup gurih dan nikmat yang memberikan nuansa nostalgia pada saat memakan kue tradisional yang satu ini.
Sumber: wikipedia.org
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang