Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Kalimantan Barat Pontianak
Kue Bulan (Yue Ping) - Pontianak - Kalimantan Barat
- 1 Maret 2018

Kue bulan adalah kue tradisional Tiongkok yang dibuat selama Festival Pertengahan Musim Gugur, yang dirayakan di Tiongkok, Vietnam, dan negara-negara lain di Asia. Kue bulan biasaya berbentuk bulat, dibuat dengan cetakan khusus, dan di dalamnya terdapat isian manis yang umumnya terbuat dari pasta biji teratai atau kacang merah. Resep ini akan menghasilkan 12 kue bulan.

Bahan
  • Adonan Kulit
  • Tepung (100 gr)
  • Air abu atau air kie (½ sdt)
  • Sirup golden (60 gr)
  • Minyak sayur (28 gr)
Isi
  • Pasta biji teratai atau pasta kacang merah (420 gr)
  • Anggur masak (cooking wine) aroma mawar (1 sdt)
  • Kuning telur (6, setengah untuk masing-masing kue bulan)
  • Olesan Telur
  • Kuning telur (1)
  • Putih telur (2 sdm)

 

Membuat Kue Tradisional Kue Bulan

1. Campur bahan-bahan untuk membuat adonan kulit. Campurkan air abu, sirup golden, dan minyak sayur, lalu masukkan tepung yang telah di ayak perlahan-lahan. Setelah tercampur, bahan-bahan ini akan membentuk adonan.[1] Tutup adonan dengan plastik dan diamkan setidaknya selama 3 jam.[2]

2. Siapkan kuning telur untuk diasinkan. Pisahkan kuning dan putih telur. Taruh kuning telur di dandang dan kukus selama 10 menit dengan suhu panas sedang. Beri garam. Sisihkan supaya dingin. Pastikan kuning telur tersebut sudah dingin sebelum Anda melanjutkan proses pembuatan kue bulan.[3] Bagi setiap kuning telur menjadi dua.
Setelah kuning telur kering, taruh di mangkuk dan campur dengan anggur masak (cooking wine). Keluarkan dari mangkuk dan biarkan mengering. Anda juga bisa mengeringkannya dengan tisu dapur.[4]
 
3. Panaskan oven pada suhu 180 derajat Celsius. Sambil menunggu oven dipanaskan, bagi pasta biji teratai atau kacang merah menjadi 12 bagian sama banyak dan bentuk menjadi bola.[5]
 
4. Pisahkan adonan menjadi 12 bagian sama besar. Bentuk adonan menjadi bulat lalu pipihkan.[6]
 
5. Bentuk kue bulan. Setiap kue bulan terdiri dari satu bulatan adonan kulit, satu bulatan pasta biji teratai atau kacang merah, dan setengah kuning telur yang telah diasinkan. Buat lubang pada pasta biji teratai atau kacang merah, lalu taruh kuning telur di dalamnya. Buat agar kuning telur terbungkus seluruhnya oleh pasta biji teratai atau kacang merah.[7]
Ulangi proses ini, bungkus bulatan pasta biji teratai atau kacang merah (dengan kuning telur di dalamnya) dengan adonan kulit.
Ulangi seluruh proses ini untuk setiap kue bulan. Anda akan mendapatkan 12 kue bulan.
 
6. Semprot cetakan kue bulan dengan semprotan antilengket (nonstick spray). Tekan dengan lembut masing-masing kue bulan ke dalam cetakan. Keluarkan kue bulan dari cetakan, lalu taruh di loyang datar (baking sheet). Masukkan semua kue bulan tersebut ke dalam oven, dan tunggu 10-12 menit.
Saat kue bulan dipanggang, buat olesan telur. Kocok putih dan kuning telur, lalu saring.
Keluarkan kue bulan dari oven setelah kira-kira 5 menit lalu olesi dengan telur yang sudah dikocok tadi. Masukkan kembali kue bulan ke dalam oven sampai warnanya cokelat keemasan.[8]

 

Sumber:

https://id.wikihow.com/Membuat-Kue-Bulan

https://sewa-mobil-pontianak.com/e-commerce/369

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline