Kue bugis merupakan salah satu kue tradisional yang memiliki cita rasa sedap, lembut dan mudah dibuat.
Sebenarnya kue yang satu ini hampir sama dengan kue klepon, hanya saja yang membedakannya yaitu ukuran serta bentuknya.
Bahan Bahan Untuk Membuat Kue Bugis Mandi yang Lembut dan Sedap
Bahan Utama Kulit Kue Bugis Mandi
1. 200 gram tepung ketan
2. 100 ml santan yang diambil dari sebutir kelapa
3. Gula pasir secukupnya
Bahan Isi Kulit Kue Bugis Mandi
1. 200 gram kelapa parut yang diambil dari sebutir kelapa
2. 1 lembar daun pandan
3. 100 gram gula merah
Bahan Siram Kue Bugis Mandi
1. 100 gram maizena
2. 1 sendok teh garam
3. 700 ml santan kental yang diambil dari sebutir kelapa
4. Cara Membuat Kue Bugis Mandi yang Lembut dan Sedap
Cara Membuat Isi Kue Bugis Mandi
1. Pertama, siapkan wadah dengan ukuran secukupnya yang akan digunakan untuk mengolah adonan isi.
2. Jika wadah sudah siap, masukan kelapa yang sudah diparut yang anda siapkan. Lalu campurkan bersama dengan gula merah, daun pandan dan air. Aduk sampai merata.
3. Tuangkan tepung ketan yang sudah anda siapkan. Lalu uleni sampai kalis. Ambil sedikit demi sedikit adonan isi, bentuk bulat.
Cara Membuat Kulit Kue Bugis Mandi
1. Siapkan kembali wadah yang akan digunakan untuk membuat adonan kulit. Anda bisa menggunakan wadah berukuran sedang.
2. Jika wadah sudah siap, masukan tepung ketan bersama dengan gula pasir. Aduk merata.
3. Tambahkan santan sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis.
Cara Membuat Kuah Kue Bugis Mandi
1. Ambil sedikit adonan isi yang telah selesai anda buat tadi. Lalu pipihkan adonan kulit tersebut.
2. Ambil adonan isi yang telah dibentuk bulat. Lalu simpan di atas permukaan adonan kulit, lalu bungkus adonan isi tersebut dengan menggunakan adonan kulit. Lakukan langkah yang sama untuk adonan-adonan lainnya
3. Siapkan alat-alat yang akan dugunakan untuk mengukus. Lalu kukus semua adonan yang sudah dibentuk tadi selama kurang lebih 15 menit atau sampai benar-benar matang. Jika sudah matang, anda bisa langsung mematikan kompor dan diamkan sampai kue bugis hangat.
4. Siapkan panci yang akan digunakan untuk memasak kuah kue bugis .
5. Masukan semua bahan kuah ke dalam panci. Lalu masak semua bahan kuah tersebut sampai matang dan mendidih.
6. Jika sudah matang, anda bisa langsung mengangkatnya dan menyiramkannya di atas kue bugis yang sudah disajikan di atas piring saji.
7. Kue bugis mandi sudah selesai dibuat, santap kue bugis mandi yang satu ini bersama dengan secangkir kopi hangat atau teh hangat agar lebih nikmat.
Sumber: https://selerasa.com/resep-dan-cara-membuat-kue-bugis-mandi-yang-lembut-dan-sedap
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja