Kue Bika adalah camilan yang berasal Sumatera Barat berukuran kira-kira sebesar tangan. Mayoritas orang mengira kue bika menyerupai bika ambon asal Sumatera Utara. Namun, baik penampakan, rasa, maupun cara pembuatan, kue bika berbeda dengan bika Ambon. Bika ambon berasal dari Sumatera Utara, berwarna kuning dan berbentuk persegi sedangkan kue bika berasal dari Sumatera Barat, berwarna putih dan berbentuk bundar. Tekstur kue bika pun memiliki pori-pori yang lebih kecil dibandingkan bika ambon.

Kue bika banyak ditemukan di daerah Koto Baru, Padang Panjang, sebuah kota yang berdekatan dengan kota Bukittinggi yang akan dilewati jika kita menempuh perjalanan darat dari kota Padang atau Kota Solok menuju Bukittinggi. Warung-warung penjual bika berbaris di kota ini dengan kualitas yang bervariasi. Walau menjamur di Koto Baru, Bika dapat ditemukan di kota-kota lain bahkan di provinsi lain.

Kue bika memiliki bahan-bahan berupa tepung beras, tape, santan, gula merah, kelapa parut dan baking powder. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi adonan dan siap untuk dibakar di atas tungku api yang telah diberi daun yang berfungsi sebagai alas. Daun tersebut juga dapat menambah aroma pada kue bika. Daun yang biasa dipakai ialah daun waru namun dapat pula diganti dengan daun mangkuk atau daun pisang.

Kue bika biasa dikonsumsi saat masih hangat karena aroma harum dapat dengan mudah dirasakan. Aroma harum tersebut berasal dari daun dan adonan itu sendiri. Rasa yang ditimbulkan dari kue bika didominasi oleh rasa manis dan gurih dari kelapa. Teksturnya yang empuk pun memanjakan lidah para penikmatnya. (26/07)