Ceritanya konon terhadap periode kejayaan kerajaan bugis, kue barongko ini disajikan juga sebagai jamuan penutup untuk para raja-raja bugis dikala waktu itu. Akan tetapi disaat yang sekarang ini ini kue barongko saat ini disajikan untuk acara rutinitas seperti misalkan pernikahan, sunatan syukuran dll.
Untuk membuat kue Barongko ini haruslah dikerjakan oleh tangan-tangan yang sudah trampil atau orang yang sudah berpengalaman membuatnya. Dengan maksud dari untuk mempertahankan kualitas dari rasa dan kelezatan yang khas dari Barongko ini. Dikarenakan itulah Barongko jarang sekali untuk dijumpai di pasaran. Namun dari cerita yang kami sampaikan anda tidaklah usah khawatir karena kami akan memberikan resep kue barongko satu ini khusus untuk anda. Berikut resep nya:
Bahan-Bahan Untuk Kue Barongko Pisang
- Pertama siapkan terlebih dulu daun pisang yang masih muda.
- Siapkan juga sekiranya 5 sisir pisang
- Setelah itu siapkan 25 butir telur ayam kampung
- 2,5 Kg dari gula pasir,
- Vanili secara secukupnya saja
- 4 Biji Kelapa yang telah diparut sebelumnya
- 250 mili liter untuk susu kental manis
- 1,5 liter untuk air.
- Catatan : Bahan-bahan untuk diatas tergantung juga seberapa bayak untuk kita dalam membuatnya. Kita juga dapat menyesuaikan bahan-bahan tadi diluar komposisi yang telah ditulis.
Cara Untuk Membuat Kue Barongko Pisang Khas Bugis
- Pertama gunting terlebih daun pisang yang sudah anda siapkan dengan ukuran yang diharapkan misal 30 x 15 centi meter, kalo mampu bentukkan juga daun pisang seperti perahu.
- Lalu kupas pisang tadi yang telah masak dari kulitnya dan tengahnya yang hitam dari pisang teadi di buang
- Lalu anda masukan juga untuk santannya seperti bahan yang sudah kita siapkan. Masukkan santan kedalam wadah dulu, lalu blender sambil menuangkan santan sedikit demi sedikit dengan cara secara perlahan.
- Sesudah itu maka tuangkan pisang yang sudah di blender sebelumnya dengan santan ke dalam blaskom
- Tambahkan juga untuk telurnya kedalam blaskom, terlebih dulu kocok sampai merata dan memang benar-benar membut, lalu anda masukkan gula pasir dan bubuk vanili dengan aduk hingga sampai rata.
- Setelah itu angkat adonan yang telah tercampur tersebut bersama dengan memanfaatkan cangkir dan tuangkan kedalam cetakan daun pisang tadi yang sudah dibentuk
- Ujung dari daun pisang ditutup dengan anda memanfaatkan hekter dari bambu agar adonanannya tak gampang jadi terbongkar
- Step yang terakhir proses pengukusan, yaitu susun rapi dalam dandang terlebih dulu, lalu kukus selagi selama kurang lebihnya 30 menit dan daun pisang beralih warna hijau tua. Setelah itu anda angkat dan dinginkan
- Maka kue barongko pisang siap untuk dihidangkan.
RM yang menyediakanSulawesi@KemangJl. Kemang Selatan Raya No.2AJakarta Selatan 12560Telepon :021-788331700877-81809753 (WhatsApp)Sulawesi@Mega KuninganMenara BTPN Podium 2 Zona BDr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5 – 5.6.Jakarta Selatan 12950Telepon :021 - 298878360877-81809756 (WhatsApp)Sulawesi@MentengJl. Sumenep No.24, Menteng, kota Jakarta Pusat.10310Telepon:021-212312340878-76914933 (WhatsApp)Sumber:
http://reseponline.info/resep-kue-barongko-pisang-khas-bugis-dari-makassar/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang