Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Permainan Tradisional Sumatera Barat Pangkalan Koto Baru
Kudo Kepang Bukti Nyata Toleransi Budaya di Ranah Minang
- 15 Agustus 2018

Sumatera Barat atau lebih populer dengan istilah ranah minang, merupakan daerah yang kaya akan budaya. Hingga saat ini masyarakat minang masih hidup dengan budaya yang kental. Berbagai kegiatan senin juga masih tetap lestari hingga saat ini. Generasi mudah pun masih sangat menyenangi kegiatan budaya minang, mulai dari seni tari, musik, pertunjukan, dll.

Sumatera barat terdiri beberapa kabupaten. Setiap kabupaten memiliki cirikhas budaya masing masing. Salag satu daerah yang pernah saya kunjungi adalah kabupaten 50 kota. Di pedalaman kabupaten tersebut terdapat suatu wilayah migrasi. Kebanyakan masyarakat disana merupakan migrasi dari daerah jawa. Sehingga kita bisa menemukan beberapa budaya unik, yang merupakan adaptasi budaya jawa dan di sesuaikan derta di lebur dengan budaya minang. Salah satu yang menarik buat saya adalah kudo kepang. Jika di wilayah jawa kita menemukan budaya yang serupa yaitu kuda lumping. Kudo kepang biasanya di tampilkan pada hari hari besar. Salah satunya adalah ketika h+1 raya idul fitri. Biasanya masyarakat berbondong bondong bersama keluarga besar untuk menyaksikan pertunjukan ini. Namun ada hal yang unik dari pertunjukan ini, jika ingin menyaksikan penonton di larang untuk menggunakan baju berwarna merah. Jika datang dengan baju merah maka penonton akan di kejar oleh para pemain kudo kepang. Kudo kepang dimainkan oleh 5-10 aktor atau pemain. Mereka menggunakan atribut khas seperti kuda lumping. Sebelum pertunjukan dimulai para aktor mulai berdoa untuk memanggil roh para leluhur. Mereka percaya dengan bermain kudo kepang arwah para leluhur akan merasuki mereka sehingga mereka akan mewarisi sifat roh yang masuk ke tubuhnya. Setelah aktor kerasukan roh mereka mampu melakukan berbagai gerakan debus. Salah satu keahliannya adalah memanjat pohon kelapa dengan sangat cepat tanpa bantuan apapun, membuka kelapa dengan gigi, dan memiliki berbagai kekuatan super lainnya. Semakin brutal kekuatannya semakin ramailah sorak dari penonton. Pada akhir pertunjukan para pemain kudo kepang akan berkeliling ke arah penonton. Banyak penonton yg kabur dan banyak juga yang senang. Lalu kita dapat memberikan uang sawer lepada para pemain kudo kepang. Biasanya pertunjukan selesai ketika roh leluhur mulai keluar dari tubuh aktor. Sehingga aktor pun terlihat lelah dan lesu. Setelah itu pertunjukan pun dianggap selesai. Penonton pun mulai pulang.

Sebagai seni pertunjukan adaptasi kudo kepang jarang di bahas. Namun keberadaan budaya ini tetap menjadi tradisi masyarakat setempat. Kudo kepang juga menjadi bukti kekayaan budaya indonesia yang saling menghargai dan bertoleransi.

OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline