Senjata dan Alat Perang
Senjata dan Alat Perang
Senjata Tradisional Sumatera Selatan Bumi Besemah
Kudhok
- 21 Maret 2017

Kudhok merupakan senjata tradisional khas Bumi Besemah. Bumi Besemah merupakan sebutan bagi Pagaralam yang lokasinya diapit oleh keindahan Bukit Barisan dan Gunung Dempo. Senjata kudhok mulai banyak dilirik oleh para wisatawan sebagai oleh-oleh dan cinderamata khas dari Bumi Besemah. Kudhok terbuat dari bahan baku besi per mobil.

            Proses pembuatan kudhok melewati berbagai tahap yang rumit, awalnya besi per mobil dilebur. Setelah dilebur, besi kemudian dicetak dan disesuaikan bentuknya dengan bentuk kudhok yang hendak dibuat. Kudhok sendiri mempunyai beragam jenis, namun yang paling banyak digemari adalah kudhok dari jenis  betelok, luncu, gerahang, dan kudhok rambai ayam yang bentuknya menyerupai jalu ayam. Tahap membakar dan menempa merupakan tahap yang paling lama dalam proses pembuatan kudhok. Tahap ini akan memakan waktu lebih lama lagi jika si pembeli memesan bentuk kudhok sesuai dengan keinginannya. Bahkan seorang pandai besi yang membuat kudhok pesanan kadang melakukan pendekatan tertentu kepada pemesan untuk menghasilkan senjata kudhok yang sesuai dengan kepribadian pemiliknya. Dari pandai besi, biasanya kudhok langsung dijual kepada pengepul. Di tangan pengepul, bentuk kudhok kemudian disempurnakan dengan dibubuhi tampuk dan sarungnya. Tampuk dan sarung kudhok terbuat dari kayu nangka atau kayu ghumai. Tampuk dan sarung inilah yang membuat bentuk kudhok nampak lebih eksotis dan indah.

            Menurut salah seorang penjual kudhok yang berada di Kawasan Pagaralam, satu buah kudhok mulai dari ukuran yang paling kecil hingga yang paling besar dibanderol dengan harga hingga 250 ribuan. Kudhok oleh masyarakat Pagaralam umumnya dijadikan sebagai teman setia disaat berkebun dan bekerja di ladang. Namun kudhok juga kerap digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Belakangan bentuk kudhok yang eksotis ternyata bisa disulap oleh pengrajin menjadi sebuah figura yang indah dan bernilai ekonomis. Tidak salah jika para wisatawan yang datang ke Pagaralam memilih kudhok sebagai oleh-oleh.

 

Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kudhok-senjata-tradisional-khas-bumi-besemah

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel