Kota Kediri adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, 130 km sebelah barat daya Ibukota provinsi Surabaya. Menurut jumlah penduduk, Kota Kediri adalah kota terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Kota Kediri sendiri terkenal dengan berbagai makanan khasnya. Namun, ada satu makanan yang belum diketahui banyak orang. Padahal, makanan ini sangat digemari warga Kediri dan dapat ditemukan dengan sangat mudah.
Walaupun belum menjadi kota yang benar-benar mentropolitan, Kota Kediri tidak bisa dibilang sepi. Saat malam hari, pusat Kota Kediri yang berada di sekitar Jalah Dhoho menjadi lebih hidup dengan berbagai pedagang makanan menggelar lapaknya di sepanjang bahu jalan. Salah satu yang akan sering kita temui adalah penjual nasi goreng. Namun, mereka biasanya tidak hanya menjual satu jenis makanan saja. Tersedia pula mie kuah, mie goreng, capcay, nasi mawut, dan satu makanan yang akan kita bahas kali ini, Krengsengan Kediri.
Krengsengan Kediri tidak seperti krengsengan di daerah lain. Krengsengan dibuat dari suwiran ayam beserta tulang-tulangnya, memakai telur, kol, sawi dan tomat serta memakai kecap. Kuahnya biasanya sedikit aja atau kalau orang Jawa bilang "nyemek-nyemek". Yang dominan tentu saja rasa manis kecap dan gurihnya kuah kaldu. Krengsengan ini dibuat mendadak ketika ada yang pesan. Penjual kaki lima tersebut selalu memasak menggunakan arang, sehingga dijamin rasanya sangat sedap dan unik.
Lalu, bagaimana cara membuat Krengsengan Kediri ini?
Berikut bahan-bahan yang diperlukan;
Bahan :
Ayam yang direbus hingga matang dan keluar kaldunya kemudian disuwir-suwir atau iris tipis
Sawi
Kol secukupnya
Tomat
Telur
Bawang Putih
Kecap manis
Garam
Merica bubuk
Gula pasir
Air kaldu
Batang daun bawang, iris tipis
Cabe rawit
Cara Membuat :
1. Panaskan minyak bawang, masukkan telur kocok dan sebagian daun bawang kemudian buat orak-arik. Sisihkan ke tepi wajan.
2. Masukkan bawang putih dan tumis hingga harum dan layu, masukkan sawi dan kol. Aduk-aduk hingga layu.
3. Masukkan irisan ayam dan tulang-tulangnya bila suka, kecap manis, garam, merica bubuk dan gula pasir kemudian tuang kuah kaldu. Tutup wajan .
4. Masak hingga mendidih kemudian test rasa hingga sesuai selera. Masukkan irisan tomat dan cabe rawit. Masak sebentar hingga layu.
5. Setelah kuah menyusut dan bumbu meresap, masukkan irisan daun bawang. Aduk rata dan matikan api.
6. Sajikan dengan taburan bawang goreng.
Demikian cara membuat Krengsengan Kediri. Sempatkan mencicipi hidangan ini jika Anda berkunjung ke Kota Kediri!
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...