Ketika mendengar kata “kopi Lombok”, yang terbesit di pikiran kita pastinya adalah kopi hitam, pahit rasanya. Namun, buka hanya sekedar kopi hitam, tentu saja ada banyak keunikan yang ditawarkan, termasuk rasa dan aromanya. Lombok sendiri memiliki masyarakat yang memang dikenal sangat akrab dengan kopi. Berbeda dengan masyarakat di wilayah lain yang mana kopi merupakan minuman selingan yang hanya dinikmati 2 hingga 3 kali dalam seminggu, kopi sudah menjadi gaya hidup oleh masyarakat Lombok.

Proses Pembuatan Kopi Lombok

Kopi khas Lombok sangat nikmat karena proses pembuatannya yang hati-hati. Biasanya, kopi dipanen di Lombok pada bulan Mei. Ini adalah waktu terbaik untuk memanennya. Setelah dipanen, kopi disortir berdasarkan warna buahnya. Setelah itu, buahnya dicuci hingga benar-benar bersih baru kemudian direndam dalam air bersih. Kopi yang nantinya mengapung akan segera dibuang karena rusak. Lalu, dimasukkanlah kopi dalam mesin pengupas kulit ari sebelum akhirnya dijemur di bawah sinar matahari langsung. Kopi akan dijemur dalam waktu sekitar 3 hari bila cuaca panas. Namun bila cuaca tidak panas, maka memerlukan waktu lebih lama.

Setelah benar-benar kering, bijinya dimasukkan ke dalam mesin pengupas kulit blender baru kemudian disortir lagi. Hanya biji kopi dengan kualitas terbaik yang disangrai & digiling hingga menjadi kopi bubuk. Memang ini butuh proses yang lama.

Ada beberapa macam kopi yang berasal dari Lombok yang paling popular di Indonesia salah satunya yaitu kopi sembalun.

Kopi Sembalun

Selain sudah lama terkenal, kopi ini juga memiliki ciri berbeda dibanding kopi Lombok yang lain. Tanaman kopi ini tumbuh di dekat gunung Rinjani dan mempunyai rasa Arabika. Kopi ini juga populer dengan kopi jahenya. Memang biasanya kopi ini dihidangkan dengan dicampur jahe sehingga menjadi kopi jahe yang bisa menghangatkan badan.