|
|
|
|
Kopi Robusta Lampung Tanggal 10 Mar 2017 oleh Sarinovita . |
Kopi Robusta Lampung telah menjadi warisan budaya yang perlu dijaga bahkan dilestarikan melalui gaya hidup zaman sekarang, yaitu minum kopi di cafe, warung maupun di rumah. Lampung memiliki perkebunan kopi 163.837 hektar dengan jumlah produksi rata-rata 100-120 ton dan sekitar 85% mengisi pasar dunia.
Robusta Lampung banyak ditemukan di Lampung Barat, dapat hidup sekitar 300 dpl sampai 1000 mpl dari ketinggian permukaan laut. Perkebunan Robusta terkenal di antaranya: Liwa, WAytenong, Kebun Tebu, Sumber Jaya, Sekincau, Tenggamus, dan Air hitam. Lampung sendiri merupakan penghasil Robusta terbesar di Indonesia. Di dunia menduduki peringkat ketiga setelah Brazil dan Vietnam.
Kopi robusta sekarang sedang digalakkan oleh Pemerintah Daerah, hampir seluruh cafe/kedai di Lampung menawarkan kopi robusta dengan harga Rp.7000 - Rp.20.000,-..
Robusta memiliki karakter yang khas dan kuat dibanding jenis kopi lain. Robusta punya rasa asam yang lebih rendah dibanding jenis kopi lain, hanya saja cafeinnya sebesar 2% yang berarti lebih tinggi daripada kadar cafein pada Arabika. Jika mencicipi Robusta ada rasa manis yang terasa di lidah. Robusta tidak bisa di-blend dengan jenis kopi lain, jika di-blend pun, robusta tetap dominan rasanya. Sehingga muncul Single Fine Robusta yang diracik sedemikian rupa dan dipromosikan di beberapa cafe di Lampung. Orisinal rasa dan karakter menjadikan Robusta memiliki cita rasa yang tinggi. Bangsa Eropa, Amerika, Vietnam, Korea, adalah negara-negara yang penduduknya menyukai Robusta.
Untuk menghasilkan kopi robusta berkualitas, petani kopi Lampung memilih memetik biji berwarna merah (istilahnya:petik merah) dan tidak pecah untuk disajikan kepada peminum kopi. Jika kita memakan biji yang berwarna merah rasanya pun seperti buah Cherry, manis. Sebanyak 3 kali panen dalam setahun, biasa di antara bulan April sampai Oktober.
Sebelum ada robusta, kopi arabika terlebih dahulu ada di Lampung. Karena hasil panen yang tidak berkualitas, Belanda membawa robusta ke Lampung dan sampai sekarang berkembang. Selain Fine Robusta, ada kopi luwak dan organik yang bisa dinikmati para pecinta kopi
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |