Ornamen
Ornamen
Alat Masak Jawa Tengah Jawa Tengah
Kompor Minyak - Jawa Tengah - Jawa Tengah - Peralatan Masak
- 19 April 2018

Kompor minyak tanah termasuk peralatan dapur tradisional masyarakat Jawa yang juga pernah dipakai pada beberapa dekade lalu setidaknya sebelum tahun 2000. Biarpun keberadaannya sekarang telah jauh berkurang jika dibandingkan 10-an tahun lalu, namun pada masanya, kompor minyak menduduki posisi penting sebagai alat dapur, terutama di perkotaan dan sebagian masyarakat pedesaan di Jawa.

Sebelum muncul booming kompor gas, hampir semua penduduk kota menggunakan kompor minyak dengan berbagai tipe. Begitu pula bagi masyarakat pedesaan, terutama dari kalangan mampu, seperti perangkat desa, pedagang, juga banyak menggunakan kompor minyak. Kompor minyak sangat banyak digunakan kala itu, karena harga minyak tanah masih terjangkau, terutama bagi kalangan menengah ke bawah di perkotaan atau kalangan menengah ke atas di pedesaan. Harga minyak tanah kala itu masih mendapat subsidi dari pemerintah.

Namun setelah ada kebijakan konversi minyak tanah ke gas, kompor minyak tanah ditinggalkan. Karena kebijakan itu dibarengi dengan pencabutan subsidi minyak tanah yang otomatis membuat harganya naik bisa 3 kali lipat atau lebih. Apalagi, pada awal penerapan kebijakan konversi, pemerintah menggratiskan kompor, selang, dan tabung gas. Selain itu, harga gas ditetapkan lebih murah daripada harga minyak tanah.

Boleh dikata, nasib kompor minyak lebih tragis dibandingkan tungku tradisional yang lebih kuno lagi, seperti keren, luweng, anglo, dan dhingkel. Kompor itu hampir punah dalam hitungan tahun saja. Namun begitu, tetap masih ada yang menggunakan kompor minyak saat ini, walaupun jumlah penggunanya sudah sangat jarang, salah satunya adalah perajin batik.

Kompor minyak masih digunakan jasanya oleh para perajin batik untuk memasak “malam”

Mereka masih mempertahankan kompor minyak dengan alasan mereka bisa mengatur besaran nyala api yang dipakai untuk memasak “malam”, bahan untuk membatik. Namun begitu kompor minyak yang digunakan adalah kompor minyak berukuran kecil. Walaupun sebenarnya penggunaan kompor minyak tanah menambah pengeluaran mereka – karena harga minyak tanah jauh sudah lebih mahal jika dibandingkan dengan dahulu – tetapi apa boleh pilihan itu harus diambil supaya proses pembuatan kerajinan batik, terutama batik tulis tetap bertahan.

Potensi punah kompor minyak tanah di kalangan perajin batik pun kian terang sekarang ini terutama oleh kehadiran kompor listrik untuk memasak “malam” (semacam lilin) sebagai pengganti kompor minyak. Memang baru sedikit perajin batik yang menggunakan kompor modern ini, tapi bisa jadi akan makin banyak penggunanya jika hitungan ekonominya lebih murah ketimbang kompor minyak.

Kompor minyak sebagai alat dapur yang sudah termasuk tradisional (untuk saat ini) hampir dapat dipastikan sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat Jawa, kecuali untuk kepentingan tertentu saja, seperti untuk keperluan membatik dan menjadi koleksi museum. Walaupun sudah tidak digunakan lagi, namun setidaknya masyarakat perlu tahu bahwa kompor minyak pernah berjaya.

Ketika kompor minyak masih berjaya, hampir di setiap warung kelontong atau pasar-pasar tradisional mudah dijumpai kompor minyak. Bahkan mal-mal dan swalayan juga menjual berbagai jenis kompor minyak mulai berharga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Bahan kompor ada yang terbuat dari “blek” atau sejenis aluminium tipis hingga lempengan besi yang menggunakan tabung kaca.

Kompor-kompor itu didatangkan dari perusahaan kompor berskala rumah tangga hingga keluaran pabrikan. Salah satu merk kompor minyak yang terkenal saat itu adalah “Butterfly”. Entahlah, setelah ada kebijakan konversi minyak ke gas, ke mana keberadaan perajin-perajin kompor tersebut. Mungkin mereka beralih profesi.

Pada umumnya, kompor minyak buatan rumah tangga (buatan sederhana) terdiri beberapa bagian yaitu tabung, sumbu, tempat sumbu, sarangan, tarikan, dan badan kompor. Tabung minyak berada di bagian bawah, tempat menyimpan minyak tanah sebagai sumber energi.

Tabung minyak disambungkan dengan tempat sumbu di bagian atasnya, yang bisa dibuka dan ditutup. Di bagian ini ada lubang kecil tempat menuangkan minyak tanah ke dalam tabung. Tempat sumbu terdiri dari belasan lubang kecil melingkar dan menjulang ke atas setinggi sekitar 10 cm. Tempat sumbu inilah sebagai tempat untuk menempatkan sumbu-sumbu hingga menyentuh minyak tanah yang berada di tabung minyak. Sementara sumbu bagian atas disembulkan sedikit sebagai tempat nyala api. Sumbu-sumbu di bagian atas dikelilingi oleh sarangan, agar nyala api stabil dan tidak kena angin.

Lalu, sarangan terdiri dari 3 buah, di bagian dalam dan tengah, keduanya mengapit sumbu api. Kedua sarangan ini dibuat berlubang-lubang kecil memenuhi semua bidang yang melingkar. Tujuannya untuk sirkulasi api dan agar warna api bisa biru sehingga tidak menimbulkan jelaga pada panci dan sejenisnya. Sarangan bagian luar dibuat tertutup rapat, tidak berlubang dan biasanya lapisan aluminium lebih tebal daripada kedua sarangan yang berlubang. Tarikan berfungsi untuk membesarkan atau mengecilkan api. Jika ditarik ke atas, api akan membesar, jika ditarik ke bawah, api akan mengecil. Tarikan ini dihubungkan dengan lempengan tempat sumbu yang berada di tabung minyak. Badan kompor, biasanya menghubungkan semua bagian itu mulai dari kaki hingga atas tempat menaruh barang untuk memasak (panci, ceret, wajan, atau sejenisnya).



 

Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/kompor-minyak-musnah-dalam-waktu-cepat/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Genggong Bali
Alat Musik Alat Musik
Bali

Genggong merupakan alat musik tradisional khas Bali yang termasuk dalam jenis alat musik tiup. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar bambu atau pelepah aren dan dimainkan dengan cara ditempelkan ke mulut, lalu dipetik menggunakan tali yang terpasang pada bagian ujungnya. Suara yang dihasilkan oleh genggong berasal dari getaran lidah bambu yang dipengaruhi oleh rongga mulut pemain sebagai resonator. Oleh karena itu, teknik memainkan genggong membutuhkan keterampilan khusus dalam mengatur pernapasan dan posisi mulut. Dalam kebudayaan Bali, genggong sering digunakan dalam pertunjukan seni tradisional maupun sebagai hiburan rakyat. Selain memiliki nilai estetika, alat musik ini juga mencerminkan kearifan lokal dan kreativitas masyarakat Bali dalam memanfaatkan bahan alam sekitar.

avatar
Yogaxd
Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim