Ikan dewa. Mungkin kalian memikirkan seekor ikan yang besar, raja dari ikan. kalau kalian berpikir seperti itu, berarti perkiraan kalian bisa dibilang benar. Ikan dewa atau yang masyarakat setempat biasa sebut kancra bodas (Labebobarbus douronensis) merupakan ikan khas yang berasal dari Kabupaten Kuningan, yaitu di Kec. Cigugur dan Kec. Manis Kidul. Ikan dewa ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Terdapat banyak cerita yang menceritakan asal muasal dari Ikan dewa ini. Ada 3 tempat dimana kita dapat melihat ikan-ikan dewa ini, di balong cigugur, kolam cibulan, dan juga waduk darma. Konon katanya, ketiga tempat ini saling berhubungan sehingga ketika salah satu dari kolam ikan dewa itu dibersihkan atau dikuras, maka ikan-ikan dewa itu akan berpindah ke kedua tempat yang lainnya. Dalam tulisan kali saya akan membahas tentang ikan dewa yang ada di balong cigugur, yang terdapat di Kec. cigugur. Ada juga mitos, siapapun yang mengganggu ikan dewa ini akan mengalami bencana, oleh sebab itu masyarakat setemppat tidak ada yang berani menangkap, bahkan memakannya.
Ikan dewa merupakan ikan yang kalo diliihat dari bentuk tubuhnya mirip dengan ikan mas, namun berbeda di bagian warnanya. Ikan dewa memiliki warna yang gelap, tetapi sisik yang berwarna putih mengkilap, sehingga disebut kancra bodas. Ikan dewa memiliki ukuran tubuh yang besar. Mulai dari 20 centimeter dan bisa mencapai sampai 1 meter. Kolam ikan dewa sudah menjadi salah satu daya tarik di bidang pariwisata di Kuningan. Di hari libur, balong cigugur, dipenuhi dengan pengunjung yang datang dari berbagai tempat dan daerah yang berada di luar Kuningan. Banyak hal yang bisa kalian lakukan jika berkunjung ke tempat ini. Para pengunjung dapat memberi makan ikan dewa dengan berondong jagung atau popcorn. Di sana tersedia makanan ikan yang dapat dibeli. Berondong jagung ini biasanya disediakan oleh pengelola kolam ikan dewa cigugur dalam bungkusan dan dapat dibeli dengan harga yang relatif murah. Di sana juga kalian dapat berenang bersama ikan dewa. Tenang saja, ikan dewa bukan hewan buas, ikan ini sangat jinak dan tidak takut ketika ada orang yang erenang di dekatnya. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa di daerah itu pun sering berenang di situ. Ada juga permainan yang sering dilakukan oleh anak-anak sana. Mereka dengan senang hati dan tanpa rasa takut menyelam ke dalam kolam untuk mengambil uang koin yang dilempar ke dalam kolam, dan ketika mereka mendapatkan uang itu, mereka dapat menyimpannya. Dan sekarang sudah terdapat terapi ikan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.
Ikan dewa merupakan ikan yang indah sekaligus misterius. Tampilan warna putih yang mengkilat saat terkena cahaya matahari membuat mereka terlihat sangat cantik dari permukaan air. Ukuran tubuh yang besar membuat mereka layak disebut Ikan Dewa. Tetapi dibalik semua itu terdapat pula banyak misteri yang tersimpan. Tetapi justru hal itulah yang menjadi daya tarik dari ikan dewa yang ada di Kabupaten Kuningan ini.
#OSKMITB2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja