Kue ini menjadi salah satu ikon kuliner khas Kota Manado. Rasanya yang lezat sudah dikenal oleh seluruh masyarakat di nusantara. Tidak jarang kue ini juga dijadikan oleh-oleh wajib wisatawan yang berkunjung ke Manado. Inilah Klapertart, kue lezat yang mampu menggoda siapa saja untuk mencicipinya.
Klapertart atau klepertart konon telah ada sejak zaman Belanda menduduki Kota Manado. Kue ini konon juga dipercaya sebagai peninggalan negara berjuluk kincir angin tersebut di bidang kuliner khususnya kue. Adanya rum sebagai salah satu bahan yang digunakan, menjadi salah satu contoh kue klepertart memang merupakan peninggalan bangsa Belanda.
Selain rum, ada berbagai bahan lainnya seperti kuning telur, tepung terigu, margarin, dan susu cair, yang digunakan dalam proses pembuatannya. Bahan-bahan tersebut diaduk kemudian di bentuk dengan wadah bulat dan dimasukkan ke dalam oven.
Rasa klepertart pada awalnya hanya berupa kacang kenari saja namun seiring waktu dan perkembangan zaman berbagai varian lahir serta melahirkan jenis rasa yang mengunggah selera. Rasa seperti, coklat, vanili, strawberi, dan kacang, menjadi rasa yang paling banyak dijual di sini. Jika sebelumnya klepertart menggunakan rum sebagai penghasil aroma yang tajam, kini tidak semua klepertart menggunakan rum sebagai salah satu bahan pembuatannya.
Berkunjung ke Kota Manado, ada baiknya bagi Anda para pecinta jajanan nusantara mencicipi kue yang beraroma tajam ini. Dalam sekali gigitan, akan terasa lezatnya klepertart dan akan membuat lidah seperti tidak mau berhenti untuk mengunyah kue ini.
Harga klepertart pun sangat bervariasi, semua tergantung dari besar kecilnya ukuran klapertat. Harganya pun sangat terjangkau, kue ini dijual dengan harga mulai dari Rp20.000 hingga Rp150.000.
Terdapat beberapa macam cara memasak klappertaart. Bila dipanggang dan menggunakan roti, maka akan menghasilkan klappertaart dalam bentuk yang padat, bisa dipotong layaknya kue taart pada umumnya. Tetapi ada juga cara memasak yang tidak panggang. Ini akan menghasilkan tekstur yang begitu lembut, seperti memakan custard yang langsung meleleh begitu masuk ke mulut. Kue ini paling nikmat bila disantap dalam keadaan dingin jadi tidak boleh dibiarkan terlalu lama di luar pendingin
Bahan I: 125 gram tepung terigu protein sedang 175 gram gula pasir, haluskan 50 gram susu bubuk 500 - 600 ml air kelapa (jika ingin tekstur lembut) 300 - 400 ml (bila ingin tekstur kental) 4 butir kuning telur 100 gram margarin, lelehkan 1/4 sdt garam 1/2 sdt pasta vanilla/vanilli
Bahan II: 30 gr kismis 30 gr kenari kacang almond panggang 3 butir kelapa muda (daging lembut), dagingnya dikerok
Bahan toping: 50 gr gula pasir 3 butir telur, ambil putihnya. 1/4 sdt garam 1/2 sdt cream of tartar Secukupnya kayu manis bubuk (untuk taburan) Seperlunya kismis
Cara Membuat Klapertart Panggang : 1. Campurkan bahan-bahan I dalam sebuah wadah lalu aduk rata dan disaring. 2. Masak adonan dalam panci hingga mengental. 3. Tambahkan air kelapa muda, kenari, dan kismis. Aduk kembali hingga rata dan kental. Bila teralu kental, encerkan dengan menambah sedikit air kelapa. 4.Siapkan wadah terpisah, kocok putih telur bersama dengan gula, cream of tartar, dan garam hingga kaku. Sisihkan. 5..Tuang adonan yang telah dibuat tadi dalam sebuah cetakan berbahan dasar alumunium foil. Olesi dengan kocokan putih telur. 6. Hiasi bagian atas dengan kayu manis bubuk . 7. Panggang adonan dalam oven selama 10 menit dengan suhu 170 derajat celcius. Angkat lalau letakan di atas meja agar panas dan uapnya pergi.
sumber : https://dapur-teh-enur.blogspot.co.id/2016/10/resep-klappertaart-khas-manado.html?m=1
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/klapertart-kue-lezat-menggoda-khas-manado
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...