Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Lampung Lampung
Kisah legenda Batu Kepampang
- 13 November 2018

Di Lampung Utara tepatnya di daerah Kinali saat ini, pada jaman jaman dulu ada satu kerajaan kecil yang maju. Kerajaan itu dibawah dampak kerajaan besar Sriwijaya di Palembang saat ini.  Menurut buku-buku histori serta Cerita Rakyat di daerah Kinali, pada jaman itu kondisi orang-orang begitu aman sebab telah ada ketentuan hukum yang berlaku secara detail untuk orang-orang yang berpedoman keyakinan dinamisme.

 

Untuk keamanan semua kerajaan, diputuskan hukum yang melarang orang berbuat jahat, membunuh, mengambil, serta menganggu orang lain. Apabila ada anggota orang-orang berbuat jahat, akan dipakai hukuman pemotongan leher di satu batu, sekalian sebagai persembahan pada dewa yang kuasai bumi. Batu tempat pengawal kerajaan memotong leher orang yang bersalah itu diberi nama Batu Kepampang. Sampai saat ini batu itu masihlah ada di daerah Kinali. Telah beberapa orang yang dibunuh diatas Batu Kepampang. Walau demikian, mulai sejak jaman kolonial hukuman pemotongan leher itu dilarang serta ditukar dengan hukuman yang sesuai sama perubahan jaman.

 

Menurut cerita beberapa orang tua yang masihlah ada di Kinali, orang-orang pada jaman dulu begitu takut mendengar Batu Kepampang. Banyak penjahat bertobat lantaran mereka akan memperoleh hukuman berat dari raja jika ketahuan lakukan kejahatan di lokasi kerajaan yang hingga saat ini tak di ketahui namanya itu.

Beberapa penjahat yang dijadikan korban untuk para dewa serta dipotong lehernya diatas Batu Kepampang dimaksud Irawan. Orang-orang Lampung kuno begitu yakin. Jika telah menganiaya orang hingga mati, rasa malu keluarga akan terobati. Walau demikian, sesudah masuknya agama Islam Lampung didatangi beberapa orang kolonial, cara tersebut tak dibenarkan lagi. Hingga saat ini, legenda Batu Kepampang masihlah saja didongengkan beberapa orang tua di daerah Lampung Utara. Tujuannya, untuk mendidik anak cucu mereka supaya senantiasa berbuat baik serta tak menganggu orang lain. Oleh karenanya, hingga saat ini orang Lampung begitu terbuka pada tiap-tiap orang yang datang dari luar Lampung. Mereka dengan cepat serta gampang bergaul dengan cara akrab dengan golongan pendatang.

sumber : https://ceritarakyat.web.id/cerita-rakyat-lampung-kisah-legenda-batu-kepampang/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU