Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Tuban
Kisah dan Legenda Batu Gajah
- 12 Juli 2018

 

Watu Gajah  ( batu Gajah ), begitulah warga Tuban menyebut sekumpulan batu besar yang berada di tengah ladang yang ditanami jagung dan kacang ini. Sesuai dengan namanya, bebarapa bongkahan batu itu jika dilihat secara sepintas memang bentuknya mirip dengan sosok gajah.
 
Selain bentuknya yang cukup unik, Watu gajah itu juga mempunyai sisi lain berupa kisah yang menarik  dan berkembang di masyarakat sekitar yaitu tentang legenda Watu Gajah.
 
Lokasi Watu Gajah  berada di desa Bejagung Kecamatan Semanding, tak jauh dari Jalan Raya Semanding menuju wisata Pemandian Bektiharjo.
 
Nama Watu gajah yang berarti Batu Gajah itu karena bila dicermati secara sepintas , beberapa bongkah batu besar itu  bentuknya  memang  seperti gajah dengan berbagai posisi dan pose. Ada yang menelungkup, berdiri, rebahan dan sebagainya.  Seolah lengkap dengan mata , telinga dan  belalai.
 
Batu-batu yang berwarna hitam itu sendiri  letaknya saling berdekatan. Setidaknya ada 5 batu besar yang bentuknya mirip gajah disana.  Sayang karena rimbunnya semak-semak di sekitar lokasi yang juga menutupi batu-batu itu, menjadikan bentuk gajah pada batu-batu itu menjadi kurang jelas.
 
Selain itu juga ada sebuah batu besar yang bentuknya seperti Puzzle dengan tiga keping pecahan batu.
 
Entah sejak kapan batu-batu itu disebut  dengan nama Watu Gajah. Konon, menurut legenda yang ditutur-tinularkan oleh warga setempat,  keberadaan Watu gajah ini  pada masa lampau ada kaitannya dengan sejarah Sunan Bejagung,  seorang ulama sakti yang  makamnya berada sekitar 500 meter arah utara dari Watu Gajah.
 
Menurut juru kunci dari makam Sunan Bejagung, Watu Gajah ini dulunya dikisahkan sebagai pasukan gajah dari Mapatih Gajah Mada yang akan menjemput Pangeran Penghulu (Sunan Bejagung), untuk kembali ke kerajaan Majapahit.
 
Namun di tengah perjalanan, ada seorang santri yang melihat dan segera melaporkan keberadaan pasukan itu ke hadapan Sunan Bejagung.
 
Akhirnya, pasukan gajah tersebut kemudian bisa diubah oleh Sunan Bejagung menjadi batu, tepat beberapa saat sebelum mereka berhasil sampai di pesantren. Cerita rakyat tersebut diperkuat dengan keterangan dari pemilik tanah setempat, yakni Bapak Takjim.
 
Dari bukit ini turun ke bawah menelusuri jalan setapakbisa langsung menuju ke kompleks makam dan pesantren Sunan Bejagung.
 
 
Terlepas dari Legenda itu,  Watu Gajah ini memang cukup menarikuntuk dikunjungi. Apalagi karena letaknya yang berdekatan dengan lapangan milik desa setempat, bila sore hari ada saja warga yang berkerumun  di sekitar Watu Gajah.
 
Beberapa diantaranya bercengkerama dengan menduduki batu-batu itu.Di sekitar Watu Gajah ini juga terdapat gua yang juga ditumbuhi banyak  semak  belukar.
 
Melihat luasnya kawasan gua itu dan banyaknya lubang gua sebagai pintu masuknya, tampaknya  gua  di Watu Gajah ini  memiliki banyak lorong dan relung gua yang luas dan panjang.
 
Adanya gua di Watu Gajah itu tentunya menjadi banyak tanda Tanyabesar yang cukup menarik perhatian yaitu bagaimana  bentuk dan keadaan dalam gua  itu dan apa saja  yang ada di dalamnya.
 
Andai gua-gua itu diteliti dan ditelusuri lebih lanjut ,  mungkin saja  di dalamnya terdapat   potensi  ‘  mutiara-mutiara terpendam ‘ yang berkaitan dengan  pesona keindahan gua alami.Entah lah bila Pemerintah Daerah setempat  tak  menyadari dan melihat potensi wisata yang terpendam itu dan membiarkannya terbengkalai begitu saja.
 
Bila hal ini yang terjadi, niscaya    kawasan Watu Gajah ini  akan bernasib sama seperti nasib Watu Ondo, Banyu Langse dan Air terjun Nglirip yang  terlantar tanpa adanya perhatian dari p

 

Watu Gajah  ( batu Gajah ), begitulah warga Tuban menyebut sekumpulan batu besar yang berada di tengah ladang yang ditanami jagung dan kacang ini. Sesuai dengan namanya, bebarapa bongkahan batu itu jika dilihat secara sepintas memang bentuknya mirip dengan sosok gajah.
 
Selain bentuknya yang cukup unik, Watu gajah itu juga mempunyai sisi lain berupa kisah yang menarik  dan berkembang di masyarakat sekitar yaitu tentang legenda Watu Gajah.
 
Lokasi Watu Gajah  berada di desa Bejagung Kecamatan Semanding, tak jauh dari Jalan Raya Semanding menuju wisata Pemandian Bektiharjo.
 
Nama Watu gajah yang berarti Batu Gajah itu karena bila dicermati secara sepintas , beberapa bongkah batu besar itu  bentuknya  memang  seperti gajah dengan berbagai posisi dan pose. Ada yang menelungkup, berdiri, rebahan dan sebagainya.  Seolah lengkap dengan mata , telinga dan  belalai.
 
Batu-batu yang berwarna hitam itu sendiri  letaknya saling berdekatan. Setidaknya ada 5 batu besar yang bentuknya mirip gajah disana.  Sayang karena rimbunnya semak-semak di sekitar lokasi yang juga menutupi batu-batu itu, menjadikan bentuk gajah pada batu-batu itu menjadi kurang jelas.
 
Selain itu juga ada sebuah batu besar yang bentuknya seperti Puzzle dengan tiga keping pecahan batu.
 
Entah sejak kapan batu-batu itu disebut  dengan nama Watu Gajah. Konon, menurut legenda yang ditutur-tinularkan oleh warga setempat,  keberadaan Watu gajah ini  pada masa lampau ada kaitannya dengan sejarah Sunan Bejagung,  seorang ulama sakti yang  makamnya berada sekitar 500 meter arah utara dari Watu Gajah.
 
Menurut juru kunci dari makam Sunan Bejagung, Watu Gajah ini dulunya dikisahkan sebagai pasukan gajah dari Mapatih Gajah Mada yang akan menjemput Pangeran Penghulu (Sunan Bejagung), untuk kembali ke kerajaan Majapahit.
 
Namun di tengah perjalanan, ada seorang santri yang melihat dan segera melaporkan keberadaan pasukan itu ke hadapan Sunan Bejagung.
 
Akhirnya, pasukan gajah tersebut kemudian bisa diubah oleh Sunan Bejagung menjadi batu, tepat beberapa saat sebelum mereka berhasil sampai di pesantren. Cerita rakyat tersebut diperkuat dengan keterangan dari pemilik tanah setempat, yakni Bapak Takjim.
 
Dari bukit ini turun ke bawah menelusuri jalan setapakbisa langsung menuju ke kompleks makam dan pesantren Sunan Bejagung.
 
 
Terlepas dari Legenda itu,  Watu Gajah ini memang cukup menarikuntuk dikunjungi. Apalagi karena letaknya yang berdekatan dengan lapangan milik desa setempat, bila sore hari ada saja warga yang berkerumun  di sekitar Watu Gajah.
 
Beberapa diantaranya bercengkerama dengan menduduki batu-batu itu.Di sekitar Watu Gajah ini juga terdapat gua yang juga ditumbuhi banyak  semak  belukar.
 
Melihat luasnya kawasan gua itu dan banyaknya lubang gua sebagai pintu masuknya, tampaknya  gua  di Watu Gajah ini  memiliki banyak lorong dan relung gua yang luas dan panjang.
 
Adanya gua di Watu Gajah itu tentunya menjadi banyak tanda Tanyabesar yang cukup menarik perhatian yaitu bagaimana  bentuk dan keadaan dalam gua  itu dan apa saja  yang ada di dalamnya.
 
 
Andai gua-gua itu diteliti dan ditelusuri lebih lanjut ,  mungkin saja  di dalamnya terdapat   potensi  ‘  mutiara-mutiara terpendam ‘ yang berkaitan dengan  pesona keindahan gua alami.Entah lah bila Pemerintah Daerah setempat  tak  menyadari dan melihat potensi wisata yang terpendam itu dan membiarkannya terbengkalai begitu saja.
 
 
Bila hal ini yang terjadi, niscaya    kawasan Watu Gajah ini  akan bernasib sama seperti nasib Watu Ondo, Banyu Langse dan Air terjun Nglirip yang  terlantar tanpa adanya perhatian dari pihak yang terkait.

Sumber: https://www.kompasiana.com/jelajah_nesia/552aa2786ea834dc72552d09/kisah-dan-legenda-batu-gajah-yang-unik-di-tuban

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa