Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Banjarnegara
Kisah Putri Kencana Ayu
- 12 Juli 2018
Tersebutlah kisah yang beredar di desa Medayu, Banjarnegara, tentang seorang puteri cantik yang diasingkan dari keraton, karena hidupnya selalu dikejar kejar raksasa yang ingin mangganggunya. Ya, dialah puteri kencana Ayu, bangsawan yang cantik dan berhati mulia.

Suatu hari, ia dibawa ke hutan yang jauh dari desa, karena gangguan si raksasa jahat yang sudah tahu. Semilir angin terasa sejuk menerpa raga. Rerimbunan pepohonan rindang seakan menjadi payung yang meneduhkan, namun tidak bagi sang puteri.

Di tengah gelap dan dinginnya malam, prajurit keraton dan warga desa terpaksa meninggalkan Puteri Kencana Ayu seorang diri ditengah hutan.

Rasa takut mulai menyelimuti hati sang Putri di hutan yang masih perawan itu. Namun apadaya, toh hal ini dilakukan untuk menyelamatkannya juga.

Malam semakin larut, sang putri mulai merasa lelah, akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon besar. ia duduk di atas tumpukan kayu. Saat ini daerah tersebut dinamakan “ Dukuh Kayuan “.
 

Suatu hari, seorang pria pengembara melihat Puteri Kencana Ayu di tengah hutan. Pria itupun terpesona dengan kecantikan wajah sang putri dan menaruh hati padanya. Melihat gelagat aneh dari sang pengembara, Putri Kencana Ayu merasa takut dan wedi ( bahasa jawa ). Sang Putri pun berlari ke arak barat untuk singgah disana. Hingga akhirnya tempat itu dikenal dengan nama “dukuh medina”.

Rasa pensaran membuat sang pengembara semakin gencar untuk terus mengejar sang Putri. Putri yang merasa sangat takut, terus berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran pria itu, sampai sampaisang Putri terperosok ke jurang dan hingga saat ini tempat itu disebut “ dukuh jurang “

Sadar bahwa pria itu masih terus mengejarnya, Putri Kencana Ayu bangkit dan dengan langkah gontai ia terus berlari kearah barat. Merasa keadaan sudah aman, sang Putri beristirahat sejenak. Dengan nafas yang terengah-engah, sang Putri tetap waspada dan menengok-nengok untuk memastikan keadaan. Oleh karena itu tempat tersebut diberi nama “ Dukuh Sidengok”

Selang beberapa saat, sang purtri seperti mendengar suara langkah kaki. Hatinya mulai was-was, dan diapun memutuskan untuk berlari ke selatan. Setelah jauh berlari, sang Putri berhenti untukmemastikan bahwa ia lepas dari kejaran pria itu. Putripun berdiri sambil melirik kanan dan kiri. Maka sekarang tempat itu dinamakan “ dukuh Cilinguk”.

Dari tempat itu, sang Putri melihat di arah selatan dan asap membumbung tinggi, ternyata disana ada sebuah karang yang terbakar atau kobar (dalam bahasa jawa ). Sehingga tempat itu sekarang bernama dukuh “karangkobar”.

Karena tak ingin pria tadi melihatnya, Putri Kencana Ayu memutuskan untuk berlari lagi ke utara. Ia merasa sangat lelah dan bingung, hingga akhirnya tempat itu ia duduk atau bahasa jawanya metengge. Dan kini tempat itu diberi nama dukuh “Sipete”.

Sementara pria itu masi terus mengejar sang Putri. Menyadari hal itu, Putri berlari kea rah utara sampai sampai rangkaian bunga atau kembang kanthil yang terurai di kepalanya terjatuh dan ditemukan oleh pria pengembara itu. Sehigga tempat itu sekarang dinamakan dukuh “sikembang”

Karena sangat lelah dan tak mampu berlari lagi, Putri Kencana Ayu tergeletak pingsan ( dalam bahasa banyumasan/dialek ; Ngglethak) . disuatu tempat. Sekarang tempat itu dinamakan dukuh “klethak”

Demikianlah cerita mengenai Putri Kencana Ayu sebuah cerita yang lahir dan berkembang di Banjarnegara, Jawa tengah. Semoga menambah daftar dongeng dan sebagai upaya melestarikan budaya mendongeng. Semoga bermanfaat dan semoga daat mengambil hikmah dari setiap dongeng yang kita baca.

Sumber: http://www.gurungapak.com/2016/10/puteri-kencana-ayu.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU