Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Barat Sumatera Barat
Kisah Pak Lebai Malang
- 12 November 2018 - direvisi ke 3 oleh Bangindsoft pada 12 November 2021

Alkisah, dahulu kala di Sumatera Barat, hidup seorang lelaki bernama Pak Lebai. Pak Lebai tinggal di sebuah rumah, terletak tepat di tengah antara bagian hulu dan bagian hilir sebuah sungai.

Suatu hari, Pak Lebai mendapatkan dua buah undangan pesta kenduri dengan lokasi saling berjauhan. Satu undangan kenduri berasal dari daerah hulu sungai, sedangkan satu undangan lagi berasal dari daerah hilir sungai.

"Pak Lebai, datanglah esok hari ke rumah kami di hilir sungai. Kami hendak mengadakan kenduri dengan memotong dua ekor kerbau." ujar tetangganya yang tinggal di bagian hilir sungai, mengundang Pak Lebai.

"Baiklah aku akan datang esok." jawab Pak Lebai.

Tidak lama kemudian datang pula tetangganya yang tinggal di hulu sungai, mengundang Pak Lebai.

"Pak Lebai, apa bisa datang esok hari ke rumah kami di hulu sungai. Kami hendak mengadakan kenduri." ujar tetangganya dari hulu sungai.

"Baik tetanggaku, aku akan datang besok ke rumahmu." Pak Lebai mengiyakan.

Kendati merasa gembira, namun setelah tetangganya pulang, Pak Lebai justru merasa kebingungan. Ia ingin menghadiri undangan di bagian hulu sungai karena masakan orang bagian hulu sungai terkenal lezat. Sementara itu, ia ingin pula menghadiri undangan di hilir sungai karena ingin mencicipi daging kerbau.

Keesokan harinya, Pak Lebai mengayuh sampannya untuk menghadiri kenduri di hulu sungai. Ia memutuskan berangkat ke kenduri di hulu sungai karena masakan orang hulu sungai terkenal lebih enak. Namun baru setengah perjalanan ia berubah pikiran karena ingin mencicipi daging kerbau. Pak Lebai kemudian berbalik arah mengayuh sampannya menuju kenduri di hilir sungai.

"Sudah lama aku tidak makan daging kerbau. Biar aku ke hilir saja." gumam Pak Lebai.

Sesampainya di hilir, Pak Lebai melihat beberapa tamu mendayung sampan mereka hendak pulang.

"Hai bagaimana kenduri disini?" tanya Pak Lebai kepada para tamu tersebut ketika berpapasan.

"Kerbau yang disembelih disini sangat kurus Pak Lebai. Dagingnya sedikit." jawab para tamu tersebut.

Mendengar hal tersebut Pak Lebai segera berbalik arah menuju kenduri di hulu sungai. Karena hari sudah mulai sore, Pak Lebai mempercepat laju perahunya agar tidak ketinggalan kenduri di hulu. Sesampainya di hulu sungai, Pak Lebai melihat para tamu sudah bersiap untuk pulang. Mereka mengatakan bahwa kenduri telah usai. Akhirnya Pak Lebai kecewa, karena keserakahannya ia malah tidak bisa menghadiri kedua kenduri tersebut.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline