Kisah ini di nukil dari cerita rakyat DS.JATI SAWIT KEC.JATI BARANG KAB.INDRAMAYU PROV.JAWA BARAT. Di kisahkan KI KAMAL penduduk jati sawit yang setiap hari bekerja pencari ikan di sungai kali cimanuk,ki kamal se-orang miskin tanpa anak dan istri hidup menduda bertahun-tahun,ki kamal mencari ikan dengan menggunakan jala,pada suatu hari saat ki kamal menjala dia mendapatkan anak seekor buaya lalu membawanya pulang ke rumah kebetulan rumah ki kamal di tanggul dekat kali cimanuk,di belakang rumah ki kamal terdapat sebuah kolam,si anak buaya tadi dipiara oleh ki kamal di kolam.. 10 tahun kemudian... Di perjalanan nyi sulastri putri ki kuwu sardana kuwu jati sawit,bertemu dengan JAKA BAJUL,JAKA BAJUL memperkenalkan identitasnya yaitu dia anak ki kamal tukang jala di ds.jati sawit,setelah saling kenal,mereka bermadu kasih,walau dengan waktu yang singkat benih asmara mereka berdua seakan tidak mau dipisahkan,sampai-sampai JAKA BAJUL berjanji bahwa minggu depan dia akan melamar,nyi sulastri sangat senang hati dan siap menanti janji JAKA BAJUL. 3 bulan lamanya nyi sulastri menanti pinangan JAKA BAJUL yang belum datang-datang,sampai-sampai membuat ki sardana bapaknya,merasa prihatin melihat kondisi putrinya,yang selalu murung entah apa yang dipikirkanya,dengan berbagai macam cara ki sardana berusaha membujuk putri semata wayangnya agar berterus terang apa yang sedang dipikirkan,nyi sulastri menceritakan tentang perjanjian JAKA BAJUL anaknya ki kamal tukang jala yg mau melamarnya. lalu ki kuwu sardana beserta centengnya pergi ke rumah ki kamal. Sesampainya di rumah ki kamal,ki kuwu sardana merasa prihatin melihat keadaan ki kamal yang tinggal di gubuk reot,dan tanpa basa basi ki kuwu mengutarakan maksud kedatanganya yaitu membahasa tentang anak ki kamal SI JAKA BAJUL, ki kamal bingung dan berterus terang pada ki kuwu bahwa dirinya hidup sendiri tidak punya istri apalagi anak,namun ki kuwu tidak percaya,sampai-sampai ki kuwu murka,rumah ki kamal di acak-acak oleh centeng ki kuwu,ki kamal di aniaya sampai di ancam kalau besok ki kamal tidak datang ke rumah ki kuwu untuk melamar,ki kamal akan di bunuh. KI KAMAL tak berdaya menghadapi cobaan berat seperti ini,sambil meratapi nasibnya,tiba-tiba di belakang tubuh ki kamal ter- dengar suara lembut seorang pemuda,yang memanggilnya BAPAK,ki kamal tersentak kaget,dan bertanya-tanya siapakah pemuda ini,lalu JAKA BAJUL menceritakan asal usulnya,dia adalah jelmaan dari seekor anak buaya yg pernah ditemukan dan dipelihara ki kamal, JAKA BAJUL sangat berterima kasih pada ki kamal atas pengorbanan ki kamal membesarkan dirinya,dan sekarang demi menyelamatkan hidup ki kamal jaka bajul pergi beserta ki kamal untuk melamar putri ki kuwu sardana. Singkat cerita arak-arakan pengantin JAKA BAJUL DAN NYI SULASTRI beristirahat pas di tepi tanggul kali cimanuk,seluruh masyarakat ds.jati sawit ikut mengiringi acara arak-arakan tersebut. Namun sontak terdengar gaduh nyi sulastri yg melihat sosok buaya di tepi kali cimanuk,seluruh pengiring arak-arakan bubar kalang kabut,saat itu ki kamal beserta ki kuwu sardana menghampiri buaya tersebut,si buaya berkata "wahaai masyarakat jati sawit saya adalah JAKA BAJUL,saya memutuskan berubah ujud asli karena saya tidak mau menyalahi kodrat,karena tidak lazim siluman seperti saya beristri seorang manusia,dan untuk itu saya berjanji pada masyarakat jati sawit,bilamana desa jati sawit ada huru hara,saya beserta siluman buaya di kali cimanuk siap membantu,caranya yaitu nabuh bedug 3 kali". dan setelah itu jaka bajul pergi ke sungai, seiring telah terbongkarnya kisah JAKA BAJUL,ki kuwu sardana memeluk ki kamal dan meminta maaf atas segala perlakuannya,akhir cerita ki kamal di beri hadiah rumah yg layak dan lahan pertanian. ===TAMAT===
Sumber: http://multimediacentreproduction.blogspot.com/2016/02/cerita-rakyat-jaka-bajul.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang