Pakaian adat Kalimantan Barat bermacam-macam diantaranya yaitu Pakaian adat king baba untuk laki laki dan king bibinge untuk perempuan. Pakaian ini adalah pakaian yang digunakan sudah sejak dulu oleh masyarakat Kalimantan Barat. Pakaian adat Kalimantan Barat berbahan kulit kayu yang diproses menjadi kain kulit kayu yang digunakan sebagai bahan pakaian adat Kalimantan Barat adalah Kulit kayu kapuo atau ampuro. Kulit kayu tersebut dipukul termasuk di pukul di dalam air menggunakan pemukul yang berbentuk bulat. Kemampuan mengolah kulit kayu menjadi kain oleh masyarakat Kalimantan Barat merupakan kemampuan yang secara turun temurun diturunkan oleh nenek moya masyarakat Kalimantan Barat. Selain itu, kemampuan lain masyarakat Kalimantan Barat itu adalah menenun.
Dalam berpakaian masyarakat Kalimantan Barat, ada pembeda antara pakaian laki-laki dan perempuan. Pembeda itu yaitu pakaian laki laki terdiri dari tutup kepala berhiaskan bulu burung enggang, baju tanpa lengan, celana panjang dan ikat pinggang antara batas lutut dan kain. Untuk pakaian perempuan yaitu kain yang menutupi dada, lapisan kain yang berfungsi sebagai stagen dan bahan berupa bulu burung enggang sebagai perhiasan kepala, manik-manik, kalung. Ada juga beberapa pakaian adat masyarakat Kalimantan Barat yang disesuaikan pemakaiannya berdasarkan kegiatan yang mereka lakukan.
Selain pakaian adat diatas, banyak pakaian adat Kalimantan Barat yang dipandang begitu berharga oleh masyarakat setempat yaitu King Maniks, tajung batabur, Indulu Batabur, kamprio, Dabal, King Kabo, Indulu Kalit kayu Tempo, Indulu Manik, King Tatak, Tajug kaenKampo, Bulangmalahalangke, Bulang Ara, Baju Burng, Bulang Uri, Bulang Bidang, King Bidan, dan Ming Batabur.
Pakaian-pakaian tersebut adalah pakaian adat Kalimantan Barat yang saat ini keberadaannya mulai sedikit terpinggirkan. Kondisi tersebut menuntut agar pakaian adat Kalimantan Barat bisa dijaga dan dilestarikan. Pakaian adat yang memiliki nilai sejarah dan nilai-nilai sosial masyarakatnya
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang